Deklarasi IKPP, Bupati dan Dewan Mangkir, Takut Dikritisi
Posted in |
Ponorogo, SMN - IKPP (Ikatan Komunitas Peduli Ponorogo) merupakan wadah komunitas orang-orang yang peduli terhadap kota Ponorogo. Rasa andarbeni terhadap kota kelahiran mereka lah yang menginspirasikan untuk membentuk satu wadah yang dapat menyatukan misi dan visi. Meski mereka sekarang menetap diluar Ponorogo namun mereka berupaya agar kota reyog ini bisa maju dan berkembang seperti kota lainnya.
Setelah mengadakan pertemuan dengan rekan-rekan diluar Ponorogo maka mereka sepakat untuk mengangkat harkat dan martabat Ponorogo di bidang ekonomi, sosial budaya dan bertekad untuk memajukan kota Ponorogo. IKPP mengadakan deklarasi Jum’at (23/3) di gedung Sasana Praja Ponorogo. Nampak hadir beberapa tokoh masyarakat, aktivis LSM dan perwakilan dari pemkab.
Bupati dan dewan tidak nampak hadir dalam acara ini. “Tujuan kami untuk mengintegrasikan kekuatan atau potensi yang ada diluar Ponorogo agar bisa peduli kepada kota ini, “kata Prof. Dr. Bambang Nuroso dosen UI sebagai salah satu tokoh IKPP. Lebihlanjut Bambang mengatakan kekuatan atau potensi ini bersifat luas bisa berupa pikiran maupun materi yang bisa mendukung kepedulian terhadap Ponorogo. “Sebenarnya kami ingin menyampaikan program-program dan juga masukan kepada pemerintah tapi mau gimana lha wong pemkab aja nggak mau datang, “imbuh Bambang.
Menurutnya meski kota Ponorogo telah berkembang namun belum bisa maksimal seperti kota lainnya. Banyak yang mesti dibenahi dari kota ini baik dari segi ekonomi, sosila budaya maupun pemerintahan. “Sebuah kota akan maju kalau dipegang oleh pemimpin yang bervisi, karena pemimpin yang bervisi pasti punya program. Nah...program-program inilah yang akan menggelindingkan Ponorogo menuju kemajuan“, pungkasnya.
Tidak hadirnya bupati dan dewan ada kemungkinan karena takut dikritisi. Mengingat IKPP merupakan komunitas yang peduli Ponorogo dan siap memberikan kritikan kepada pemerintah. (wid)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Deklarasi IKPP, Bupati dan Dewan Mangkir, Takut Dikritisi"
Post a Comment