Suara Media Nasional

Banyuwangi, SMN - Rencana mau konfirmasi untuk berita, para kuli tinta dari Suara Media Nasional (SMN) malah diusir keluar ruangan oleh oknum UPT PU Bina Marga di Banyuwangi.

Awalnya, wartawan (SMN) datang ke Kantor UPT PU Bina Marga di Banyuwangi, bermaksud untuk menemui Kepala UPT atau pejabat yang berwenang untuk mengumpulkan informasi tentang rencana perbaikan jalan raya.

Dengan alasan bahwa Kepala UPT Bina Marga tidak berada di tempat, maka para wartawan ditemui oleh salah seorang Staf UPT Bina Marga yang bernama Mustafa. Alih-alih memperoleh keterangan, wartawan justru mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari yang bersangkutan. “Hari ini tidak ada uang disini, cari saja ke tempat lain. Jangan cuma kita yang disalahkan“, ucap Mustafa dengan arogan.

Mustofa juga mengatakan jika ingin tahu mengapa aspal jalan raya sudah rusak, masyarakat atau wartawan disuruh menanyakan langsung kepada instansi terkait lainnya, yaitu Jembatan Timbang yang ada di Ketapang dan Kalibaru karena menurutnya instansi tersebut juga berperan dalam kerusakan jalan.

Mendengar jawaban seperti itu, bukannya tambah beres, persoalan justru semakin meruncing. Bahkan  sempat terjadi adu mulut antara wartawan dengan sang PNS. “Kami kesini dengan maksud baik untuk konfirmasi. Bukan untuk minta-minta seperti pengemis”, tukas wartawan SMN.

“Mestinya, seorang PNS tidak layak berucap seperti itu. Kami tidak serendah itu, kami masih punya harga diri”, tambah wartawan SMN. Komentar seperti dilontarkan oleh Mustafa tersebut sangat merendahkan profesi wartawan.

Kalau seperti itu, jangan salahkan masyarakat jika sudah tidak lagi percaya pada birokrasi dengan seluruh jajaran dan karyawannya. Jangan salahkan jika demonstran menggulingkan kendaraan berplat merah. Salah satu pemicunya adalah sikap yang ditunjukkan oleh Mustafa, Staf UPT Bina Marga dan Mustafa-Mustafa lain yang ada di negeri ini. (Ricard/Arifin)