Suara Media Nasional

NGAWI, SMN - Kemegahan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi, Jawa Timur, yang berlantai dua, ternyata tidak semegah luarnya. Pasalnya bila turun hujan, beberapa ruangan bocor dan merembes hingga lantai karena plafonnya banyak yang jebol.

Sebagaimana yang terjadi di kamar mandi dan luar kamar mandi yang ada dilantai dua. plafon terlihat jebol dan saat hujan bocor. Padahal jebolnya plafon tersebut sudah berlangsung lama. Namun sama sekali tidak ada perbaikan.

"Sudah lama Mas jebolnya, tapi ya nggak ada perbaikan sama sekali. Kalau hujan bocor. Kalau sore gelap karena lampunya mati. Ini saja lampunya baru diganti. Malah yang mengganti pak Sekda sendiri (Agus Nirbito)", kata salah satu PNS yang tak mau namanya disebutkan namanya, kepada wartawan, Selasa (27/11/2012).

Tak hanya itu, ruangan Kabag Hukum yang berada dilantai dua juga kondisinya tidak jauh berbeda. Menurut salah seorang staf bagian hukum, Bambang Joko, bila hujan turun plafon di ruangan tersebut bocor dan merembes serta membasahi ruang kerja Kabag.

"Ruangan Kabag kondisinya ya seperti ini, plafonnya hampir runtuh. Kalau hujan, pasti bocor. Tapi nggak tau, kok belum ada perbaikan sama sekali", terang Bambang, kepada wartawan.

Selain kebocoran diruang Kabag Hukum, lanjut Bambang, rusaknya plafon juga terjadi di ruang kerja staf hukum. Saat pulang kerja, semua peralatan kantor yang riskan terhadap air harus ditutup plastik agar jika turun hujan tidak membasahi file-file dan computer yang ada.

"Kalau hujannya pas jam kerja, tetesan airnya ditampung dengan menggunakan ember. Cuma kalau kita pulang, untuk jaga-jaga, kita tutupi dengan plastik seluruh peralatan kantor. karena takut kalau hujan membasahi ruangan dan file-file yang ada", tambah Bambang.

Masih menurut Bambang, salah satu file dan data-data perjanjian Jamkesmasda sama sekali tidak bisa digunakan. Ini terjadi setelah hujan pada hari Sabtu kemarin. Selain itu, komputer juga ada yang kemasukan air. Tapi setelah dikeringkan bisa digunakan kembali.

"File-file yang basah, sebagian bisa digunakan, sebagian tidak karena sudah rusak. Yang tidak bisa digunakan salah satunya data perjanjian Jamkesmasda", pungkas Bambang. (Sy)