Suara Media Nasional: Pemkot Surabaya Adakan Diklat Juru Sita dan Penilai Properti

Pemkot Surabaya Adakan Diklat Juru Sita dan Penilai Properti

Posted in |

SURABAYA, SMN - Pemerintah Kota Surabaya bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN) menyelenggarakan diklat bagi juru sita dan penilai property. Diklat dibuka oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini di Graha Sawunggaling.

Sebanyak 30 juru sita yang kesemuanya berasal dari Dinas Pendapatan dan Pengolahan Keuangan (DPPK) bakal detraining selama eanam hari, mulai 26 Nopember -1 Desember di Gedung Diklat Pemkot, Prigen. Sedangkan Diklat Penilai Properti diikuti oleh 30 orang dengan rincian 4 orang dari Dinas PU dan Bina Marga, 7 orang dari DPPK, 7 orang dari dinas Pengolahan Bangunan dan Tanah, 5 orang dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, 5 orang dari bagian Perlengkapan, serta 2 orang dari bagian Hukum.

Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kota Surabaya, Yayuk Eko Agustin, menjelaskan tujuan dilaksanakan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya aparatur dan pemahaman dalam hal juru sita pajak, serta penilaian property milik pemkot.

Dalam sambutanya Walikota menyampaikan bahwa pelatihan semacam ini sangat penting. Menurutnya peserta Diklat memiliki tugas menilai dan menaksir potensi suatu daerah.” Intinya adalah bagaimana mengelola asset . sebab dari situ akan digunakan pelaksanaan pembangunan kota,” paparnya.

Walikota berharap melalui diklat juru sita, peserta mampu memahami dan melaksanakan kegiatan administrasi penagihan pajak, prosedur prosedur penagihan pajak kepada wajib pajak, pentingnya aspek hokum dalam penagihan, serta cara teknik berkomunikasi yang tidak menimbulkan konflik. Selain itu peserta juga diharapkan lebih menguasai strategi, taktik dan model penarikan pajak.

“Bagi penilai property, dapat memanfaatkan diklat ini untuk menambah ilmu tentang menilai asset daerah, system informasi management asset, optiumalisasi asset tetap, serta mampu menganalisis pasar, menerapkan pendekatan penilaian property, yang kemudian dilanjutkan dengan proses penalian berikut penyusunan laporanya,” terang alumus ITS ini. (Mul)