Parade Juang Puncak Hari Pahlawan di Surabaya
Posted in |
SURABAYA, SMN - Puncak rangkaian peringatan Hari Pahlawan di
Kota Surabaya ditandai dengan digelarnya Parade Surabaya Juang di antaranya
berupa teatrikal pertempuran 10 November 1945 di Viaduk Kereta Api Jl. Pahlawan
Surabaya, Minggu.
Acara tersebut diikuti 27 kelompok dari unsur TNI-Polri, Paskibraka,
Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), Pramuka, serta sejumlah tokoh
kepemudaan Surabaya. Tepat pukul 14.00 WIB, Parade Surabaya Juang dimulai.
Aksi teatrikal yang berlangsung sekitar 10 menit itu menggambarkan
peristiwa 67 tahun silam, dimana terjadi tembak-menembak antara tentara Inggris
yang dikomandoi Brigadir Jendral Mallaby, dengan Arek-arek Suroboyo.
Setelah itu, rombongan arak-arakan mulai bergerak dari Tugu Pahlawan
menuju Taman Surya. Di barisan depan terlihat jajaran Muspida Kota Surabaya
naik ke atas panser milik TNI, di antaranya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini,
Ketua DPRD Wishnu Wardhana, dan Danrem 084 Bhaskara Jaya Kol. Inf. Wisnu
Prasetya Budi.
Dalam pawai itu TNI memang menurunkan sekitar 8 kendaraan tempur
sejenis panser dan tank. Gerak langkah para peserta parade semakin kompak
dengan iringan marching band dari TNI-AL.
Hingga sampai di depan Hotel Majapahit, barisan Parade Surabaya Juang
berhenti sejenak untuk mengikuti pengibaran bendera Merah Putih. Setelahnya,
acara dilanjut dengan pembacaan puisi berjudul Surabaya artis Inne Febriyanti
dari puncak hotel yang dahulu bernama Hotel Yamato itu. Dilanjut dengan doa
puisi untuk Surabaya yang disampaikan Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga
Adhyaksa Dault.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan
Murtiningsih, penjaga makam Dr. Soetomo mendapatkan penghargaan dari Komunitas
Surabaya Juang atas jasa-jasanya yang mampu menjaga semangat perjuangan di Kota
Pahlawan.
Ketua Umum Komunitas Surabaya Juang Bambang Sutejo menuturkan,
penghargaan layak diberikan kepada wali kota lantaran berhasil menjadi guru
kebangsaan bagi para pelajar Surabaya. "Beliau tak henti-hentinya
menanamkan nilai cinta tanah air kepada anak-anak muda di Surabaya,"
ungkapnya.
Sedangkan Murtiningsih, menurut Bambang, tak hanya sebagai penjaga
makam, tetapi juga ikut mengajarkan ideologi dan semangat Dr. Soetomo. Selanjutnya, jajaran Muspida Surabaya
melanjutkan pawai dari Hotel Majapahit menuju Taman Surya dengan berjalan kaki,
sembari mendorong veteran di atas kursi roda.
Secara keseluruhan, kegiatan Parade Surabaya Juang ini mendapat
apresiasi positif dari warga Surabaya. Sejak sebelum dimulai, masyarakat sudah
memadati sisi jalan yang akan dilalui. Ketika peserta parade mulai melintas,
tak sedikit yang merekam atau mengambil gambar.
Salah seorang warga Herry Soetopo, mengatakan bahwa parade ini bukan
hanya sekedar tontonan tapi juga memiliki nilai-nilai kepahlawanan yang wajib
dibanggakan. "Tadi anak saya juga sempat sungkem ke para veteran,"
kata warga Tambaksari ini. (Mul)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Parade Juang Puncak Hari Pahlawan di Surabaya"
Post a Comment