MOS dan Orientasi Pendidikan yang Obyektif di SMA Negeri 2 Tabanan

Drs. Gede Made Harry Suanda
Bali, SMN - SMA Negeri 2 Tabanan terus berbenah dan mengembangkan diri . Kepala sekolah setempat, Drs. Gede Made Harry Suanda berharap, pengelolaan sekolah dalam segala aspek bisa lebih baik, sehingga program pendidikan yang ada sepenuhnya tercapai tanpa ada kendala.
“Kami perlu mengambil hikmah untuk terus belajar, terutama mengetahui kelemahan kekurangan untuk kita usahakan agar nanti di tahun yang akan datang bisa kita capai dengan mudah dan memuaskan,” ujar Suanda.
Hal itu terkait dengan jumlah kelulusan sekolah model di Kabupaten Tabanan tersebut yang mencapai 100 persen. Sementara, jumlah peserta ujian nasional tahun 2012 ini mencapai 449 siswa.
Pada proses penerimaan peserta didik baru, sekolah hanya mencari 80% siswa. Dari kuota itu  dibagi untuk siswa yang murni lulus dalam tes potensi akademik (TPA) sebanyak 70% dan 10% siswa lulus TPA yang berasal dari keluarga miskin. Sedangkan 20% lainnya, penjaringan siswa yang memiliki prestasi akademik dan non akademik.  “Kita punya rombongan belajar sebanyak 9  kelas. Kami menerima siswa melalui jalur TPA sebanyak 32 kali 9 kelas,” jelasnya.
Tapi jumlah itu membengkak dengan membludaknya calon siswa yang sudah sudah mendaftar sebanyak 600 orang. Suanda berharap, leading sector  atau dalam hal ini Kadisdikpora Tabanan, lembaga eksekutif maupun legislatif untuk mendukung peran sekolah model itu menjadi semakin berkualitas serta memenuhi tanggungjawabnya secara obyektif. “Yang terutama, kami harapkan leading sector dapat memahami peran kita di pendidikan, agar semua kebijakan dapat berjalan selaras,” ungkap Suanda.
Sementara, dalam  Masa Orientasi Siswa (MOS) dilaksanakan oleh SMA Negeri 2 Tabanan selama empat hari, dari tanggal 16-19 Juli 2012. Kegiatan itu berjalan dari pagi hingga sore hari. Kepala SMA Negeri 2 Tabanan, Drs. Gede Made Harrry Suanda, M.Pd, mengatakan, melalui MOS diharakan siswa baru akan mengenal lingungan baru di sekolah. “Kita perkenalkan tata tertib, aturan akademis dan sudah barang tentu nilai-nilai predikat dan pendidikan disiplin diri,” jelas Harry Suanda.
Dengan didasarkan pada visi sekolah yang berwawasan lingkungan, kegiatan MOS juga dilakukan diluar sekolah atau dengan kegiatan outbond. Kegiatan tersebut dikemas dalam Bakti Sosial dan Persembahyangan Bersama di Pura Puncak Mangu Kabupaten Badung, Bali. “Kita akan melakukan kegiatan semabahyang bersama pada hari terakhir. Disana kita isi dengan bakti sosial,” jelasnya.
Degan peduli terhadap lingkungan, siswa akan lebih menghargai kearifan lokal yang ada. Acara sembahyang bersama sendiri bertujuan meningkatkan kepekaan dan keselasaran antara lingkungan, manusia dan Tuhan. “Sehingga kedepannya kita selalu mendapatkan perlindungan apapun yang kita lakukan untuk meningkatkan pelaksanaan dari program dari sekolah itu sendiri,” papar Harry Suanda. (wir)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "MOS dan Orientasi Pendidikan yang Obyektif di SMA Negeri 2 Tabanan"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA