PKL Kota Batu Tagih Janji Pemkot


BATU, SMN - Keberadaan para Pedagang Kaki Lima atau biasa di sebut (PKL)  yang di rasa telah menyalahgunakan FASUM yang ada sangat mengganggu pemandangan , namun di sisi lain  keberadaan PKL juga sangat membantu dalam mendorong kebutuhan ekonomi di kota Batu. Untuk itu pemerintah kota Batu  menggelar acara  pertemuan langsung dengan para pedagang (07/03) Rabu lalu di GOR Ganesha, dengan menghadirkan dinas-dinas terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan,dan Dinas terkait lainnya. Acara itu memang ditujukan agar Pemkot bisa mengetahui apa yang diaspirasikan para pedagang dan memberikan solusi-solusi atas permasalahan yang ada.
Dalam pertemuan itu selaku orang nomor satu di kota Batu Edy Rumpoko mengatakan bahwa kesejahteraan para pedagang tidak akan tercapai jika hanya pemerintah yang berkomitmen, namun para pedagang juga harus mendukung. Edy  juga menghimbau  untuk kelancaran program yang ada, para pedagang harus membentuk semacam paguyuban pedagang, organisasi atau himpunan yang di nota real-kan secara cepat. Semua itu dilakukan agar mempermudah pemerintah kota Batu dalam membantu para pedagang untuk memperjuangkan nasibnya, karena para pedagang sekarang ini dinilai  kurang kompak.
Menanggapi program itu, para pedagang menyambut dengan senang. Namun, disisi lain para pedagang juga khawatir kalau program itu nantinya akan menjadi sekedar janji pemerintah saja. Melihat itu , Budi Imam  S. Selaku perwakilan pedagang di Jalan Sudiro mengungkapkan keluhannya tentang tidak adanya perhatian dari pemerintah terhadap pedagang selama ini. Sahri Alkatiri sebagai Ketua  Pedagang yang ada di BTC (Batu  Trade Cente) juga mengatakan  bahwa dulu para PKL yang diusung dari jalanan dan dipindahkan ke tempat yang begitu megah, bagus dan sangat luar biasa akan bisa menyelesaikan masalah yang ada, namun ketika masuk di dalam istana yang megah itu bukannya masalah terselesaikan, malah dari hari ke hari permasalahan baru muncul, seperti  terputusnya aliran listrik di BTC dalam beberapa minggu terakhir ini. “Diharapkan pemerintah harus betul–betul pro pada pedagang, karena pedagang juga menjadi ujung tombak kota, sehingga jika nanti terpecah belah maka masyarakat dari dalam dan luar kota Batu tidak akan enak melihatnya” tambah Sahri.
Melihat permasalahan yang ada, Edy Rumpoko atau yang biasanya di singkat ER, membuat keputusan yang mengejutkan, kalau memang tidak ada titik temu mengatasi masalah yang di alami PKL di BTC  dan  Pedagang yang sebelumnya mangkal di pinggir jalan, mereka akan dipindah ke tempat baru yakni di GOR (Gedung Olahraga) Ganesha. Gedung Olahraga itu akan di jadikan tempat kuliner.
Menurut Edy tidak butuh waktu yang lama untuk mengubah gedung olahraga itu menjadi tempat wisata kuliner, hanya dibutuhkan 6 sampai  7 bulan. Tetapi itu semua hanya opsi kedua yang akan di tempuh Pemkot Batu untuk memfasilitasi para pedagang. Pemkot akan memberikan kesempatan bagi management BTC untuk menata PKL-nya terlebih dahulu di dalam kawasannya.(Az)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "PKL Kota Batu Tagih Janji Pemkot"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA