Pembentukan Dewan Kesenian Tulungagung (DKT)
Posted in |
TULUNGAGUNG, SMN - Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu
merupakan sinonim dari ilmu.
Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas
manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang
mengandung unsur keindahan.
Suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas
dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik
kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin
untuk medium itu.
Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari
orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk
mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang
bermakna kematian dan mawar merah yang berarti cinta).
Seni/karya seni sudah ada sejak 60.000 tahun yang lampau.
Bukti ini terdapat pada dinding-dinding gua di Prancis Selatan. Buktinya berupa
lukisan yang berupa torehan-torehan pada dinding dengan menggunakan warna yang
menggambarkan kehidupan manusia purba. Artefak/bukti ini mengingatkan kita pada
lukisan moderen yang penuh ekspresi. Hal ini dapat kita lihat dari kebebaan
mengubah bentuk. Satu hal yang membedakan antara karya seni manusia Purba
dengan manusia Moderen adalah terletak pada tujuan penciptaannya. Kalau manusia
purba membuat karya seni/penanda kebudayaan pada massanya adalah semat-mata
hanya untuk kepentingan Sosioreligi, atau manusia purba adalah figur yang masih
terkungkung oleh kekuatan-kekuatan di sekitarnya. Sedangkan manusia moderen
membuat karya seni/penanda kebudayaan pada massanya digunakan untuk kepuasan
pribadinya dan menggambarkan kondisi lingkungannya
Pada awalnya seni diciptakan untuk kepentingan
bersama/milik bersama.karya- karya seni yang ditinggalkan pada masa pra-sejarah
digua-gua tidak pernah menunjukan identitas pembuatnya. Demikian pula
peninggalan-peninggalan dari masa lalu seperti bangunan atau artefak di mesir
kuno, Byzantium, Romawi, India, atau bahkan di Indonesia sendiri. Kalupun toh
ada penjelasan tertentu pada artefak tersebut hanya penjelasan yang menyatakan
benda/bangunan tersebut di buat untuk siapa". Ini pun hanya ada pada
setelah jaman, Dalam perkembanganya seni mempunyai banyak cabang dan bentuk
kreatifitas dari para pelaku seni. Seni juga merupakan suatu wadah dalam
penyaluran ekspresi dari seniman. Setiap seniman mempunyai media atau cara
untuk menyalurkan kreatifitasnya. Sehingga terciptalah berbagai aliran seni
seperti halnya seni music, tari, lukis, theater,kontemporer dan bahkan masih
banyak lagi jenis kesenian yang berkembang. Untuk menampung perbedaan dan
keberagaman seni yang ada khususnya di Tulungagung maka dibentuklah Dewan
Kesenian Tulungagung yang di agendakan dalam Musyawarah Seniman Tulungagung.
Musyawarah Seniman Tulungagung diadakan pada Rabu, 5
September 2012 yang bertempat di gedung Prajamukti Kabupaten Tulungagung. Dalam
acara ini hadir perwakilan dari 7 komuniotas seni yang antara lain seni
tradisi, musiuk, seni rupa, film dan photo, sastra, tari dan theater. Acara ini
difasilitasi oleh Dinas Budaya, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga kabupaten
Tulunagung. Acara ini dibuka dengan sambutan dari Bupati Tulungagung Heru
Tjahyono yang diwakili oleh Wakil Bupati Tulungagung M. Athiyah. Dalam sambutanya
M. Athiyah mengatakan “pemerintah merupakan mediator bagi para seniman”. Lebih
lanjut M. Athiyah juga mengatakan bahwa pemerintah daerah akan selalu mendukung
pelestarian seni daerah. Selamjutnya acara secara resmi dibuka dengan pemukulan
gong yang dilakukan oleh M. Athiyah dan disaksikan oleh seluruh perwakilan
seniman Tulungagung,
Tim juga sempat mewancarai ketua panitia Musyawarah Seniman
Tulungagung, Heri Kusumantoyo. Dalam wawancara tersebut Heri Kusumantoyo
mengatakan “musyawarah ini bertujuan untuk memunculkan beberapa nama yang akan
ikut pemilihan Dewan Kesenian Tulungagung, kami tidak terburu-buru dalam
pembentikan Dewan Kesenian Tulungagung ini. Adapun tujuan pembentukan Dewan
Kesenian ini adalah untuk mencari permasalahan dari dunia seni, sebagai wadah
bagi seniman dan sebagai badan pembinaan seni”.
Lebih lanjut Heri Kusumantoyo juga mengatakan “untuk
mempermudah proses pemilihan ini, langkah pertama yang kami lakukan adalah
membentuk tim formatur yang terdiri dari penggiat seni di Tulungagung.” Maka
terbentuklah tim formatur yang diketuai oleh Sun Syahrin dan beranggotakan
Haris Daryono, Kol. Pur. Komari, Wiji Parminto Rahayu, Kompol. Dody Eko W., dan
Heri Kusumantoyo. Harapan dari Dewan Kesenian Tulungagung semoga Pemerinta bisa
memfasilitasi pekerja seni yang ada di Tulungagung dengan membangun gedung
keseian yang memadai bagi pentas seni. (dian)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
November 17, 2012 at 1:45 PM
Selamat buat rekan2 penggiat seni dan budaya di Tulungagung...salam dari rekan2 Situbondo...oh ya bisa minta alamat or kontak person DK Tulungagung nggak ??? mohon kirim k email dksitubondo@gmail.com ...thanks...salam budaya