Inovasi untuk Mewujudkan Mimpi



PONOROGO, SMN - Sudah menjadi pandangan umum, kalau masyarakat Ponorogo lebih mengerti dengan gebrakan, semakin tinggi gebrakan, semakin tinggi pula kepercayaan masyarakat terhadap kinerja atau pola kepemimpinan di tingkat pemerintahan. Hal itu pernah dilakukan HM Markum Singodimedjo, ketika menjabat bupati Ponorogo 1994-2004.
Markum yang notabene bukan asli kelahiran Ponorogo, lebih mengerti terhadap karakter masyarakat ponorogo, dan hasilnya Markum berhasil meyakinkan masyarakat dengan ragam gebrakannya. Masyarakat Ponorogo sendiri pada saat itu merasa punya jatidiri dengan keberadaan kotanya.
Sepeninggal Markum, Ponorogo bagai kota yang mati suri, miskin inovasi dan monotton. Kini dengan kepemimpinan Amin-Ida perlahan Ponorogo mulai menggebrak, dengan banyaknya program pembangunan yang kedepannya untuk kemaslahatan masyarakat sendiri.
Berbagai inovasi telah dicoba dan dilakukan oleh Pemkab Ponorogo, seperti halnya merenovasi Pendopo Agung Ponorogo. Masyarakatpun tidak menutup mata atas pemugaran Pendopo Agung, disamping usianya sudah uzur, dan memang sudah harus direnovasi.Perlu adanya peremajaan bangunan dan disesuaikan dengan zamannya. Masyarakat juga tahu kalau Pendopo Agung selain dijadikan pusat pemerintahan, juga untuk menjamu tamu-tamu penting yang sering datang ke Ponorogo.
Pendopo Agung Ponorogo, yang menempati tanah seluas 24 X 28 M2, dipugar dengan total dana 5,4 milyar Rupiah, kalau melihat maket pembangunannya, dana sebesar 5,4 milayar Rupiah tersebut sangat realistis. Menurut Kepala Dinas PU Pemkab Ponorogo Ir. Harry Subito MM, dana tersebut sangat realistis. “Saya coba membandingkan dengan Kabupaten Tuban, yang saat ini juga akan memugar pendopo kabupatennya, dengan luas area yang hampir sama, total biayanya 14 milyar Rupiah, secara matematis biaya 5,4 milyar Rupiah sangatlah realistis”, ungkapnya.
Menurut Harry Subito, semua sudah sesuai dengan aturan main dan transparan, “Jangan melihat sekarang, lihat nanti kalau sudah jadi, pantas atau tidak pendopo Agung dibangun dengan biaya 5,4 milyar Rupiah”, jelasnya. Termasuk juga pembangunan lantai 6 Gedung Terpadu Pemkab Ponorogo di Jalan Basuki Rahmat (Bekas Terminal). Pembangunannya akan dilakukan bertahap selama 3 tahun dengan total  dana pagu 45 Milyar. “Mengapa secara bertahap, kita juga tidak akan mengesampingkan proyek-proyek lain, seperti pembangunan jalan atau prasaranan umum lain”, kata Harry Subito. Kepada SMN, Harry Subito juga mengatakan, proyek lantai 6 akan selesai tepat waktu sesuai dengan rencana.
Kepala Dinas PU Pemkab Ponorogo, Ir Harry Subito MM, juga menyinggung pemugaran paseban, menurut dia “Paseban sering dipakai untuk kegiatan pemerintah akan lebih di “sakral” kan, nantinya akan dibuka secara terbatas, tetapi masyarakat yang selama ini biasa menggunakan paseban, akan tetap mendapat space (tempat) di timur dan barat paseban”, jelas Harry Subito. Lebih lanjut dia juga menghimbau kepada masyarakat yang selama ini menggunakan paseban tidak usah khawatir, “Akan saya buatkan 2 gasibu seluas 5 X 20 m2, di barat dan timur paseban”, katanya.
Adanya ragam pembangunan yang dilakukan Pemkab Ponorogo, menandakan bahwa pemerintah tetap peduli kepada khalayak, khususnya masyarakat Ponorogo. Inovasi-inovasi yang dilakukan Pemkab Ponorogo dipastikan kedepannya untuk masyarakat juga, dengan begitu cita-cita  masyarakat Ponorogo yang makmur berkecukupan akan terealisasi. (aban)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Inovasi untuk Mewujudkan Mimpi"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA