Acceleration Class SMAN 1 Tetap Menjadi Tolok Ukur



DENPASAR, SMN - Belum banyak orang yang tahu dan mengerti mengenai kelas percepatan khususnya yang berada di SMA Negeri 1 Denpasar. Kelas percepatan sendiri merupakan kelas khusus bagi siswa cerdas istimewa atau berbakat istimewa yang dapat disingkat CIBI. Dalam kelas ini kita dapat menuntaskan jenjang pendidikan kita secara lebih singkat. Contoh saja di SMA 1 Denpasar, siswa kelas percepatan dapat menyelesaikan studinya dalam waktu 2 tahun saja.

Menurut Kepala SMA Negeri Denpasar, Nyoman Purnajaya, secara internal siswa kelas percepatan memang memiliki sedikit perbedaan karena telah dikelompokkan khusus kecerdasannya dalam layanan ini, sedangkan secara eksternal segala sarana dan prasarana yang dimiliki kelas percepatan sedikit lebih lengkap seperti AC dan TV.  “Namun, jam pelajaran, hak, dan kewajibannya sama saja dengan kelas lain. Hanya dalam kelas percepatan, satu semester ditempuh dalam waktu  4 bulan,” jelas Purnajaya.
Siswa yang masuk dalam kategori CIBI ini dijaring melalui beberapa tes. Diantaranya, melalui tes IQ dan EQ, test commitment (TC), prestasi dan wawancara terkait minat siswa mendapatkan layanan acceleration class. Khusus untuk tes intelegensi, siswa yang masuk harus memiliki IQ 130.
Di angkatan kesebelas sekarang ini, menurutnya, sebenarnya ada 70 siswa yang masuk dalam kelas percepatan. Hanya saja, yang betul-betul memiliki minat hanya 50 orang. Itu terbagi dalam kelas X sebanyak 26 siswa dan kelas XI sebanyak 24 siswa.
Tes kelas percepatan biasanya dilaksanakan sekitar bulan Agustus dan berlangsung selama 2 hari. Hari pertama khusus untuk tes tulis dan ilmu pengetahuan, sedangkan pada hari kedua dilaksanakan tes EQ dan IQ ulang. Gabungan hasil dari tes inilah yang menentukan jalan siswa menuju kelas percepatan.
Sekarang kelas percepatan masih terdiri dari 2 kelas yaitu angkatan ke-11 yang berjumlah 24 orang dan angkatan ke-12 yang berjumlah 26 orang. Meskipun lebih banyak menghabiskan waktu di kelas, siswa kelas percepatan juga wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler untuk bersosialisasi dengan teman lainnya. Belajar lebih intensif dalam kelas tidak membuat siswa kelas ini menjauhkan diri dari pergaulannya.
Selain itu, siswa kelas percepatan juga telah menorehkan beberapa prestasi untuk SMA Negeri 1 Denpasar, antara lain: juara I Olimpiade Geografi tingkat nasional di Universitas Negeri Malang atas nama Arya Putri Ratnasari dan Randhyan Brahmandita, juara I lomba desain poster ilmiah AVICENA se-Bali atas nama Rudita Yasa, Juara III lomba debat Fak. Hukum Udayana atas nama Cintya Riska, Sruti Mahaswari, dan Septian Chesar, Juara III lomba debat WAD 2011 atas nama Cintya Riska, Sruti Mahaswari, dan Aditayoga, Juara I lomba Menilai Iklan Radio Pendidikan Kota Denpasar atas nama Cintya Riska, dan juara III OSN Astronomi kota Denpasar atas nama Arya Putri Ratnasari. Tidak hanya dalam prestasi akademis, beberapa prestasi non akademis juga disumbangkan siswa kelas percepatan khususnya dalam bidang renang atas nama Pradipta Shiva. (wir)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Acceleration Class SMAN 1 Tetap Menjadi Tolok Ukur"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA