Suara Media Nasional

Surabaya, SMN - Pada 2014 mendatang, Indonesia menargetkan surplus produksi beras mampu mencapai 10 juta ton. Dengan hasil produksi padi Jatim yang cukup besar di 2012 ini, Divre Bulog Jawa Timur menyatakan kesiapannya untuk sukseskan program bertajuk Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) tersebut.

Kadivre Bulog Jatim, Rito Angky Pratomo, Rabu (6/6) mengatakan, untuk mendukung P2BN pihaknya akan terus mengembangkan program on farm. Ia pun mengakui jika sebelumnya Bulog Jatim lebih banyak berkecimpung di kegiatan off farm/pasca panen. Namun, dibawah pimpinannya, Bulog semakin kini juga makin berperan di program on farm.

“Kini kami terus bekerjasama dalam kegiatan penanaman dan pembelian gabah/beras langsung dari gapoktan, diantaranya yaitu melalui program kemitraan, sinergi dan alternatif,” kata Angky.

Adapun program on farm kemitraan sinergi disebut juga GP3K (Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis Korporasi). Itu merupakan kegiatan kerjasama usaha tani padi antara bulog dengan petani/kelompok tani/gapoktan, mitra kerja dan BUMN, dalam rangka pembiayaan usaha tani dan hasil panen dibeli Bulog. Sedangkan on farm alternatif merupakan kegiatan pembelian gabah langsung ke gapoktan yang diawali dengan MoU dan penandatanganan kontrak pengadaan gabah/beras.

Untuk kemitraan dengan gapoktan yang digagas Bulog Jatim untuk mensukseskan pengadaan gabah/beras tahun 2012, pihaknya juga membantu revitalisasi gapoktan di wilayah Jawa Timur. Implementasinya, yakni dengan membantu gapoktan yang selama ini kesulitan dalam masalah pemodalan. Dengan begitu gapoktan dapat merevitalisasi penggilingan dan alat pengering/driyer untuk dapat meningkatkan mutu gabah/beras.

Realisasi pengadaan gabah/beras gapoktan sampai dengan tanggal 30 Mei 2012 mencapai 15 ribu ton setara beras. Untuk pembelian gabah/beras gapoktan sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Saat ini HPP untuk Gabah Kering Giling (GKG) sebesar Rp 4.200,00/kg dan HPP beras sebesar Rp 6.600,00.

“Kemitraan dengan gapoktan yang kami rintis harus terus dilanjutkan. Kemitraan dengan gapoktan akan membantu petani untuk dapat terhindar dari sistem tebasan dan kredit berbunga tinggi,” ujar pria yang juga mantabn Kadivre Bulog Sulawesi Selatan tersebut.

Sekedar informasi, hingga akhir Mei lalu hasil peeyerapan gabah dan beras Bulog Jatim tercatat 604.848 ton setara beras. Pengadaan tersebut terdiri dari 222.729 ton gabah dan 463.415 ton beras.

Untuk kemitraan ada 190 Gapoktan se-Jatim sudah menandatangani kontrak dengan nilai 19.691 ton setara beras yang terdiri dari 4.627 ton gabah dan 16.753 ton beras. Sekitar 120 Gapoktan di antaranya telah realisasi sebesar 15.563 ton setara beras yang terdiri dari 2.257 ton gabah dan 14.099 ton beras. (sam)