Suara Media Nasional

Pengukuhan orang pertama di Polda Jatim ini ditandai dengan pemasangan odheng (ikat kepala khas Madura) oleh Bupati Bangkalan Fuad Amin dan tokoh Blateran H Min.

Dalam  acara remoh dan sandur itu dihadiri sedikitnya 5 ribu orang blater mengenakan pesaan (pakaian khas Madura). Baik kapolda maupun kaum blateran sama-sama duduk lesehan.

Bupati Fuad Amin mengatakan, bahwa warga madura beserta tokoh blateran siap mendukung terpeliharanya kondisifitas Jawa Timur. Khususnya di wilayah Madura. “Semua tokoh Madura hadir di bawah terop ini,” tandas mantan anggota DPR RI ini.

Pengukuhan Kapolda Jatim sebagai warga kehormatan Madura, jelas Bupati, bukan bertujuan untuk berlindung dari permasalahan hukum. Namun diharapkan, masyarakat Madura mengerti dan taat kepada supremasi hukum. “Karena prinsip orang blater adalah membela orang-orang yang tersingkir. Sedangkan budaya sandur ini menunjukkan kerukunan dan sifat guyub masyarakat Madura”, ujarnya.

Sedangkan Kapolda Hadiatmoko sempat memberi wejangan kepada kaum blater Madura. Harapannya agar para blateran selalu menjaga nama baik kaum blater. “Karena Kapolda sudah menjadi blater, maka nama baik blater harus selalu dijaga”, pintanya.

Usai pengukuhan, dilanjutkan sandur yang diawali Bupati Fuad sebagai tuan rumah. Lalu dilanjutkan kapolda, forpimda, kades dan para tokoh blater. Pada kesempatan itu, pasangan cabup dan cawabup dari PKB, Moh Makmun Inbu Fuad SE dan Ir Mondir Rofii juga hadir berbusana pesaan. Bahkan keduanya didaulat untuk tandhang Madura. (har)