Pembangunan Sejumlah Kantor Desa di Badung Mangkrak Karena Kurang Anggaran


          Badung, SMN - Tidak jelasnya realisasi bantuan Pemkab Badung, kapan dan berapa besaran, parah terhadap proses pembangunan sejumlah kantor desa diwilayahnya yang tengah berjalan. Pembangunan dihentikan karena tidak lagi tersedia anggaran. Bahkan diantaranya, mangkrak. Ditempati belum bisa, dilakukan pembangunan lanjutan mengaku tidak punya anggaran.
Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Badung, contohnya. Pembangunan kantor yang terhenti sejak Januari 2012 itu masih berkisar 40% dari yang ditargetkan.
Kendati penambahan lantai dalam proses rehab sudah terlihat, alias sudah menjadi dua lantai, pembangunan masih jauh dari kesan layak. Bamboo dan perangkat alat bangunan lainnya masih teronggok di lokasi proyek kantor. Menimbulkan kesan kumuh akibat belum kelarnya proses rehab yang dilakukan.
“Pembangunan kami sudah berkisar 40%-an dari target kelar. Anggaran yang diserap sudah sekitar 350 juta Rupiah berasal dari dana silva APBDes 2010-2011,” ujar I Made Susila, Perbekel Mambal, di temui awak ini kantornya.
Dituturkan pria mantan anggota Satuan Lalulintas Polres Badung itu, pembangunan sendiri telah dimulai sejak November 2011. Sejak Maret 2012, kata dia, prosesnya terhenti karena terbentur belum turunnya anggaran. Kendatipun ada beberapa bagian yang terlihat dikerjakan, itu karena kepedulian masyarakat yang turut berharap agar perbaikan kantor segera kelar. “Intinya, prose akhir pembangunan kantor kami sangat bergantung pada bantuan yang kami ajukan melalui pihak BPMD Badung. Mudah-mudahan bisa direalisasi segera,” ujarnya.
Kondisi parah terjadi di kantor Desa Darmasaba, Abiansemal, Badung. Kendati kantor sudah tampak berdiri, belum bisa ditempati. Diakui staf bersangkutan, kantor dengan fisik bangunan masih belum sempurna itu, material bangunan seperti bata merah masih jelas terlihat, pertanda dalam proses akhir pembangunan. Akibatnya, hampir setahun ini, staf termasuk Kepala Desa setempat, terpaksa berkantor di gedung salah satu SD di Darmasaba.
Sayang, Wayan Kaler, Perbekel atau Kepala Desa setempat belum bisa dimantai komentar. Malah terkesan menghindar ketika awak media ini hendak menemuinya di tempat dirinya dan staf berkantor. Ponsel genggam miliknya sempat tidak bisa dihubungi dalam beberapa hari. Itu setelah sebelumnya nyambung, dan bersangkutan meminta agar dihubungi kembali keesokan hari, karena saat itu mengaku tengah berada dalam acara keagamaan.
“Saya dalam kegiatan upacara (dimaksud acara keagamaan red) warga. Coba besok hubungi kembali,” ujar Wayan Kaler, saat sehari sebelum ponsel miliknya berkondisi non aktif.
Sementara itu, I Putu Gede Sridana, Kepala BMPD Kabupaten Badung, ditemui sebelumnya, secara terpisah menyampaikan, kelaikan kantor desa/lurah se-Badung betul-betul menjadi target pemerintah kabupatennya. Bahkan disebutkan, pada 2013 nanti, tidal ada lagi kantor desa/lurah di Badung berkondisi rusak atau tidak laik guna.
“Perbaikan itu memang sudah menjadi target Badung melalui Pak Bupati. Bahwa 2013, desa/lurah se-Badung harus berkondisi laik guna. Alias sudah dilakukan perbaikan atau peremajaan,” tandas Sridana.
Bahkan diakuinya, dalam menunjang target tersebut, telah terpilih 10 kantor desa/lurah sebagai penerima jatah perbaikan, mulai ringan, sedang, hingga rehab total. Merupakan hasil evaluaasi pihaknya pada triwulan pertama 2012 ini. “Saat ini sudah ada 10 kantor desa yang menjadi target program. Akan mendapat bantuan anggaran rehab atau perbaikan gedung kantor desanya,” kata Sridana.
Namun kenyataan, banyak desa yang mengeluhkan, bantuan tak urung digelontor Pemkab padahal pembangunan sudah berjalan. Bahkan satu diantaranya, yakni Desa Darmasaba, Perbekel dan Staf desa terpaksa harus menumpang pada gedung salah satu SD di wilayah desa setempat. (Wir)

Keterangan:
Foto Kantor Desa Dharmasaba, Abiansemal, Badung.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Pembangunan Sejumlah Kantor Desa di Badung Mangkrak Karena Kurang Anggaran"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA