Razia PSK, Warga Nyaris Bentrok dengan Satpol PP


Situbondo, SMN
Razia Pekerja Seks Komersial (PSK) yang dilakukan petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Situbondo mendapat perlawanan warga. Kali ini, ratusan warga desa Kotakan menghadang petugas Satpol PP saat razia di kawasan eks lokalisasi Gunung Sampan.
Aksi penghadangan warga terjadi sabtu (12/3/2011) malam. Hal itu terjadi setelah petugas hendak bertindak arogan akan membongkar rumah-rumah warga yang dituduh dijadikan tempat pelacuran.
Nyaris terjadi bentrokan dalam razia tersebut, kala itu warga berkerumun sambil membawa batu saat petugas satpol PP akan melakukan upaya pembongkaran pintu-pintu rumah. “Kasi Operasional Satpol PP Usman itu sangat arogan, main perintah bongkar rumah se enaknya. Saya tahu Pak Usman hanya mau mencari muka, tapi caranya keliru,” kata Muji, salah seorang warga setempat.
Beruntung aparat desa setempat  dan ketua RT dapat meredam emosi warga. Petugas satpol pp pun akhirnya memilih mundur dan langsung menggelar dialog di kantor Desa Kotakan. Sejumlah perwakilan warga dalam dialog tersebut menyesalkan tindakan satpol pp yang arogan.
Ironisnya, petugas satpol pp menyuruh warga untuk melakukan aksi demo ke Bupati, jika warga tidak terima dalam razia petugas Satpol PP. “Kami diadu dengan Bupati, warga disuruh beramai-ramai untuk menyampaikan aspirasi. Masa Petugas seperti itu” kata Hariono warga Desa Kotakan.
Razia satpol tersebut juga oleh warga  dinilai tendensius. Pasalnya, Petugas satpol PP hanya didampingi dari aparat TNI Polisi Militer. Tidak ada dari unsur kepolisian selaku pihak yang paling berwenang dalam razia tersebut.
Warga menuntut akan tetap bertahan di kawasan eks Lokalisasi Gunung Sampan. Ketua RT Gunung Sampan, Sawar mengatakan, pihaknya telah menyampailkan aspirasinya kepada anggota DPRD saat melakukan sidak.
Diakui oleh Sawar, keberdaan PSK memang melarang Perda. Namun keberadaan lokalisasi Gunung Sampan tersebut merupakan kebijakan bupati terdahulu, setelah lokalisasi Gunung Patok ditutup “Kami berada di Gunung Sampan ini juga korban kebijakan pemerintah. Kami dipindah ke sini. Bukan kemauan warga. Mari kita dialog mencari jalan keluarnya. Jangan Main arogan seperti ini” kata Sawar dihadapan petugas satpol PP, tadi malam.
Dalam dialog tersebut, petugas Satpol PP tidak bisa berbuat banyak. Berbagai lontaran pertanyaan dari warga dan tokoh masyarakat, membuat petugas satpol pp kebingungan hingga akhirnya memilih minta maaf dan membubarkan diri” kami minta maaf pak, sebenarnya kami hanya operasi biasa” kata Usman, Kasi Ops Satpol PP. (rd)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Razia PSK, Warga Nyaris Bentrok dengan Satpol PP"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA