Suara Media Nasional: 12 Siswa SDN II Wringin Anom Keracunan

12 Siswa SDN II Wringin Anom Keracunan

Posted in |

Ponorogo, SMN

Sebanyak 12 siswa SDN II Wringinanom, Kec Sambit pada hari rabu (09/03) telah keracunan. Kejadian itu bermula ketika anak-anak siswa kelas 2 selesai mengikuti pelajaran olah raga disekolahan. Terbawa rasa haus dan capek anak-anak itu langsung menyerbu kantin sekolahan yang dikelola para guru-guru sekolahan tersebut. Begitu melihat jajanan baru yang sebelumnya memang belum pernah ada,anak-anak itu tertarik untuk membeli dan langsung memakanya.

Namun usai makan manisan pepaya tersebut mereka merasakan pusing-pusing diikuti mual-mual bahkan sampai ada yang muntah-muntah.Melihat gejala yang diderita anak didiknya, pihak sekolah langsung membawa mereka ke puskesmas terdekat. Karena keterbatasan peralatan yang dipunyai puskesmas pembantu Wringinanom, kemudian beberapa siswa yang kondisinya lebih parah langsung mendapatkan rujukan ke puskesmas sambit.

Ke-12 anak yang mengalami keracunan adalah Kirana, Alma, Sani, Wulan, Siti, Silvi, Inuk, Lila, Riska, Novi, Risa, dan Karsi. Sementara sani menuturkan, "habis olah raga saya bersama teman-teman yang lain membeli manisan pepaya di kantin sekolahan, setelah makan manisan itu saya merasa pusing-pusing dan mual-mual, kemudian muntah-muntah mas". Ternyata tiga teman sani yang lain juga merasakan hal yang sama dan langsung dibawa kepuskesmas sambit. "Anak-anak itu terindikasi keracunan, dilihat dari gejala yang mereka alami," terang dokter Fanny Priyo, dokter puskesmas sambit. Sambil menunggu hasil laboratorium dan menunggu perkembangan,mereka harus dirawat dipuskesmas dan belum diperbolehkan pulang.

Untung Sugiri kepala sekolah SDN II Wringinanom ketika dikonfirmasi di sekolahnya membenarkan bahwa beberapa anak didiknya mengalami keracunan, dijelaskanya mereka itu usai makan manisan pepaya yang dibelinya dari kantin sekolahan, dan manisan tersebut memang baru pertama ada yang pembuatnya adalah salah satu guru disekolahan itu juga. Namun dia belum berani memastikan apakah benar yang menyebabkan keracunan itu adalah manisan pepaya yang mereka makan, karena sampel sisa manisan yang dimakan anak-anak itu masih dilakukan penelitian di Dinas Kesehatan Ponorogo. (ars)