Motto Madiun Kondusif Tinggal Slogan, Ijazah Bupati Madiun Muhtarom Diragukan Keabsahannya


Madiun, SMN
Madiun kondusif adalah motto Kabupaten Madiun, warga dan masyarakat kab. Madiun sangat mengharapkan daerahnya selalu kondusif aman tentram dan damai. Tapi kenyataannya dari hari ke hari semakin tidak kondusif. Selalu saja ada masalah yang silih berganti. Siapa yang membuat tidak kondusif, apa masyarakatnya, apa pelaku roda pemerintahnnyanya atau pejabat daerahnya. Yang jelas ini butuh pemikiran, penerapan, pelaksanaan, kepedulian, ketulusan dan rasa kepemilikan dalam menjalankan tugasnya masing-masing. Bila semua ini tidak bisa mencakup dan memenuhinya, motto Madiun kondusif tidak akan terwujud dan hanya SLOGAN SAJA.
Di akhir tahun 2010 banyak masalah bermunculan, banyak kasus di mejahijaukan. Diantaranya kasus Prona yang menjadi tumbalnya para Kepala Desa, kurangnya kejelasan sosialisasi dinas terkait dalam menyampaikan peraturan pada para kepala desa tersebut, akhirnya para Kepala Desa salah menafsirkan dalam menjalankan tugas pelaksanaan prona tersebut. Akibatnya fatal jadinya, berujung terperangkap dalam penjara. Karena para kepala desa dituduh pungli, menyalahgunakan tugas dan wewenang dalam tampuk kepemimpinannya.
Apalagi kasus di awal tahun 2011 ini yang masih hangat-hangatnya dibicarakan di depan publik, menyangkut diragukannya keabsahan ijazahnya Muhtarom. Diduga ijazah SD, MTsN, MAN-nya diduga bermasalah. Ada sekelompok orang-orang yang terdiri 30 orang menamakan dirinya Kelompok TOUR WISATA PENDIDIKAN (FORMAS) yang dikoordinatori oleh Yusuf Noto Raharjo, mantan DPRD Kabupaten Madiun dari fraksi PKB telah menelusuri dan menanyakan keabsahan ijazah-ijazah tersebut, karena ijazah tersebut sangat janggal sekali bila diteliti dan dicermatinya.
1.   Ijazah SD Kembang Sawit Kebonsari atas nama : SLAMET DAROINI. Tamat SD tahun 1969 ada foto dan cap 3 jari di bawah foto seharusnya cap 3 jari tersebut mengenai fotonya.
2.   Ijazah MTsN Kembang Sawit atas nama : MUHTAROM Kelahiran Agustus 1956 dicoret diganti Maret 1956 ikut ujian MTsN Kembang Sawit tanggal 18-25 September 1972. Ijazah MTsN Kembang Sawit dikeluarkan tahun 1984, ijazah ada foto tapi tanpa cap 3 jari.
3.   Ijazah MA Kembang Sawit dikeluarkan tahun 1975 atas nama : MUHTAROM ada foto tapi tanpa cap 3 jari. Beliiau masuk MA tahun 1972.
Bila dilihat dari kronologis terjadinya ijazah orang  nomor satu Kabupaten Madiun ini (MUHTAROM) sangatlah janggal dan aneh oleh sebab itu sangat diragukan keabsahan ijazah tersebut. Maka Kelompok Tour WISATA PENDIDIKAN yang dikoordinatori oleh Yusuf Noto Raharjo tersebut mengklarifikasi dan menanyakan keabsahannya ijazah orang nomor satu Kabupaten Madiun (MUHTAROM) dengan membawa bukti-bukti dan berkas ijazah tersebut diserahkan pada : 1) Kementrian Dalam Negeri diterima oleh bagian OTODA. 2) Kementrian Agama Bidang Agama Islam, 3) Kementrian Pendidikan Nasional, 4) Mabes POLRI diterima oleh Bareskrim.
Kemudian Kelompok TOUR WISATA PENDIDIKAN tersebut melanjutkan perjalannya ke Surabaya menuju Mapolda diterima oleh Bareskrim Polda Jatim guna mencari kebenaran dan keabsahan ijazah MUHTAROM selaku orang nomor satu di Kabupaten Madiun tersebut (Bupati).
Wartawan Suara Media Nasional selalu mencari dan mengikuti perkembangan kejanggalan dan keabsahan ijazah Bupati Madiun. (Sy)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Motto Madiun Kondusif Tinggal Slogan, Ijazah Bupati Madiun Muhtarom Diragukan Keabsahannya"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA