Suara Media Nasional

Banyuwangi, SMN - Saat ini Kabupaten Banyuwangi digemparkan oleh penemuan sebuah gua tua yang diduga berusia ratusan abad.  Gua yang terletak di Dusun Pasinan, Desa Singojuruh, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, ditemukan oleh Suparman pekan lalu. Menurut pengakuannya, warga Dusun Pasinan tersebut saat itu, Jumat (7/6) bersama temannya menggali sumur untuk keperluan pengairan usaha budidaya jamur yang dilakoninya.

Ternyata, saat menggali, Suparman tersebut justru menemukan lubang yang memanjang secara vertikal ke arah utara. Mulanya, pemilik sawah tersebut tidak menyangka bahwa itu gua. Sebab, di area tersebut memang banyak gorong-gorong. Namun, saat proses penggalian itu, mendadak ada batu yang cukup besar ambrol. Saat itulah Suparman baru tahu bahwa lubang itu adalah gua. Gua tersebut terpendam dua meter di dalam tanah dan dipenuhi air tanah. Lebar mulut gua adalah 97 cm. Gua sepanjang 16 meter itu memiliki tinggi 79 cm. Saat itu juga warga tersebut langsung melaporkan fenomena alam yang dilihatnya kepada pemerintah desa.

Sejak ditemukan pekan lalu, pemerintah desa dibantu pemerintah Kecamatan Singojuruh memang langsung mengambil tindakan cepat agar misteri gua tersebut segera terkuak. Sebab, gua yang berada dia area persawahan milik Suparman itu diduga merupakan peninggalan sejarah di masa kerajaan. Meski begitu, untuk menyimpulkan kepastian tersebut, pemerintah harus minta bantuan ahli sejarah.

Minggu lalu (19/6), air di dalam gua yang diduga berusia tiga abad tersebut ramai-ramai dikuras warga. Ratusan warga dari berbagai daerah menyaksikan proses pengurasan air di gua yang terletak di dekat tempat budi daya jamur itu.

Ditanya koran ini, Suparman mengaku bahwa sebelum menemukan gua misterius itu tidak pernah mendapatkan firasat apapun. “Dari awal, tujuan penggalian ini hanya untuk menyediakan pengairan bagi kegiatan budidaya jamur yang saya jalani. Jadi tidak ada pertanda khusus yang saya peroleh sebelumnya,” ucap Suparman. Masih menurutnya, “Kalau kemudian saya menemukan gua ini secara tidak sengaja, maka hal itu saya anggap berkah tersendiri bagi saya pribadi maupun masyarakat,”

Camat Singojuruh, Nanik Machrufi membenarkan informasi tentang penemuan gua bersejarah tersebut. ’’Ketika mendapat laporan, kita langsung cepat minta bantuan pada pihak terkait. Saat ini, pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah mendatangkan tim peneliti sejarah dari kota Banyuwangi dan Trowulan untuk meneliti keberadaan gua beserta kandungan yang terdapat dalam mineral pasir, batu dan lumut yang menempel di dinding gua,” lanjutnya.

Sementara, ada dugaan bahwa gua tersebut adalah bangunan irigasi atau bahkan benteng pertahanan yang dibuat pada abad ke-18 saat penjajahan VOC atau Belanda, sekitar tahun 1771. (rich/aripin)