Suara Media Nasional: Satlantas Polres Ponorogo Himbau Masyarakat Naik Kendaraan Umum yang Resmi dan Aman

Satlantas Polres Ponorogo Himbau Masyarakat Naik Kendaraan Umum yang Resmi dan Aman

Posted in |

PONOROGO, SMN - Akhir-akhir ini makin marak kendaraan yang mengangkut penumpang tanpa menghiraukan keselamatan. Masyarakatpun seakan tidak menghiraukan bahaya yang mengancam nyawanya ketika naik kendaraan bak terbuka, kereta kelinci ataupun bentor. Malah seakan menjadi tren yang makin diminati untuk beramai-ramai naik kereta kelinci ataupun truck saat akan pergi ke kondangan ataupun takjiah, terutama bagi masyarakat pedesaan.

Kasatlantas Polres Ponorogo ketika dikonfirmasi terkait hal ini mengatakan bahwa resiko naik kendaraan bak terbuka, bentor dan kereta kelinci sangatlah besar. “Saya menghimbau kepada masyarakat untuk naik kendaraan umum yang resmi dan aman seperti bus dan MPU. Janganlah naik kendaraan yang tidak ada asuransinya seperti kereta kelinci, bentor dan truck maupun mobil pick up karena resikonya ditanggung penumpang”, ujar AKP. Dwi Agung Setyono, SIK Kasatlantas Polres Ponorogo.

Lebihlanjut Agung mengatakan bahwa sebelum dioperasikan di jalan, kendaraan harus melalui uji laik jalan dari Disperindag maupun Dinas Perhubungan. Sedangkan kereta kelinci dan bentor tidak memiliki legalitas yang menjadi jaminan bahwa kendaraan tersebut sudah laik jalan. “Seperti kereta kelinci yang menggunakan sistem gandengan itupun harus sesuai aturan, mesin yang digunakan apa, berapa kemampuannya dan bagaimana sistem perakitannya semuanya harus sudah lulus uji oleh dinas terkait”, imbuh Agung.

Namun masyarakat pun seakan tak mau tahu akan semua itu entah karena alasan murah atau apa mereka nampak nyaman saja beramai-ramai naik kereta kelinci meski untuk jarak jauh. Kasatlantas Ponorogo Dwi Agung mengatakan apabila masih ada kereta kelinci yang mengangkut penumpang melintas di jalan raya maka akan dikenakan sangsi yakni ditilang karena melanggar UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan jalan.

Namun Agung mengatakan bahwa pihaknya bisa mentoleransi bila kereta kelinci tersebut hanya digunakan ditempat-tempat wisata sebagai sarana hiburan. Masyarakat kini harus bijak memilih kendaraan yang akan ditumpangi demi keselamatan diri dan keluarganya. (any)