Pakde Karwo Awali Gerakan Pertanian Organik Jatim
Posted in |
SURABAYA,
SMN - Seusai Pengukuhan Petani Ramah Lingkungan, Pakde
Karwo dan Bude Karwo beserta rombongan melanjutkan kegiatannya ke Desa Rancang
Kencono Kecamatan Lamongan Kabupaten Lamongan untuk mengawali gerakan pertanian
organik dengan melakukan tanam padi organik di tengah teriknya panas matahari.
Pakde Karwo, Bude Karwo, Bupati
Lamongan beserta istri, Sekdaprov Jatim ikut menanam padi organik bersama-sama
dengan petani Desa Rancang Kencono. Hal ini menjadi revolusi bagi Pemprov Jatim
dalam bidang pertanian. Penggunaan pupuk organik yang dilakukan para petani di
desa ini, menurutnya sangat baik untuk dilakukan.
Seusai menanam padi organik, Pakde
Karwo melakukan dialog bersama para petani. Ia menyampaikan bahwa para petani
saat ini mengalami peningkatan hasil pendapatan. Sekarang para petani bisa
memperoleh hasil yang cukup baik. Gabah kering panen dihargai Rp 3.300,
sedangkan gabah kering giling Rp 4.300. “Artinya jika para petani sekarang ini
menanam padi bisa mendapatkan untung,” ujarnya.
Ia mengusulkan kepada para petani
dapat menanam padi dengan sistem tanam benih seperti karpet. Jika ini
dilakukan, maka para petani dapat memanen hasilnya sebanyak empat kali. “Ada
alatnya seperti karpet. Nanti akan diajarkan oleh Kepala Dinas Pertanian
Pemprov Jatim. Menanamnya dengan sistem jajar legowo, ini akan menghasilkan 30
persen lebih banyak daripada menanam biasa,” ujarnya.
Pakde Karwo mengharapkan, untuk para
petani yang masih menggunakan pupuk kimia, dapat mengganti dengan pupuk
organik. Pupuk organik jika digunakan selama dua tahun, maka hasil pertaniannya
akan semakin meningkat sebanyak 40 persen. Jika terus menggunakan pupuk kimia,
tanah bisa menjadi semakin keras dan menghabiskan air.
Pada kesempatan itu, Pakde dan Bude Karwo didampingi Bupati Lamongan
dan Ibu Fadeli berkesempatan dialog dengan para petani di Lamongan. Kesempatan
ini dimanfaatkan Mansyur Kepala Dusun dan Markat yang menyampaikan testimoni
terhadap penggunaan pupuk organik. Agar bisa memproduksi lebih banyak pupuk
organik dan bisa digunakan oleh banyak petani di Lamongan, maka mereka meminta
bantuan alat chopper tersebut.
Atas gagasan tersebut, Pakde Karwo terlihat sangat antusias apalagi
banyak biota-biota seperti wader, ikan kuthuk yang ada di kali kecil sekitar
sawah tersebut. Ia pun memuji jika para petani menggunakan pupuk organik.
Disampaikannya agar para petani dapat membuat kelompok tani ke Pemprov Jatim
untuk mendapatkan bantuan berupa alat Chooper. Alat ini digunakan untuk
mencacah bahan-bahan pupuk. Sehingga para petani bisa menghasilkan pupuk
organik sendiri.
Sesuai data dari KAPAL Jatim, dapat diketahui bahwa penggunaan pupuk
produksi sendiri dan menerapkan pertanian yang ramah lingkungan ternyata
hasilnya sangat baik. Padi dan jagung yang ditanam tidak trkena hama serta
produktivitasnya meningkat. Demplot percontohan di Desa Rancang Kencono
Kecamatan Lamongan, lahan yang digunakan seluas 104.100 meter persegi, pada
tahun 2012 menghasilkan rata-rata 217.330 kg, telah meningkat pada musim panen
pertama di tahun 2013 menjadi rata-rata 328.920 kg, naik 111.590 kg atau 47
persen.
Luas lahan 3.000 meter persegi, semula tahun 2012 menghasilkan 13.000
kg, kini mas panen pertama 2013 menjadi 25.000 kg, naik 12.000 kg. “Hasil ini
telah memberi harapan dan masa depan yang lebih baik bagi para petani untuk
terus menggelorakan semangat untuk bertani yang ramah lingkungan,” jelasnya.
Untuk pertanian jagung, telah diterapkan pertanian ramah lingkungan
dengan membuat Demplot Percontohan di Desa Payaman Kecamatan Solokuro, Lamongan
dengan luas lahan 40.500 meter persegi. Pada tahun 2012 pada musim panennya
menghasilkan rata-rata 70.200 kg, pada panen musim tanam pertama tahun 2013
hasilnya 109.650 kg, rata-rata naik 39.450 kg atau 44 persen. Luas lahan 1.000
meter persegi yang semula hasilnya 1.000 kg, kini meningkat menjadi 1.800, naik
800 kg atau 80 persen. “Petani yang menerapkan penanaman jagung ramah
lingkungan dengan cara merawat dan pemupukan organik ternyata semakin baik
hasilnya,” ujarnya.
Setelah melakukan tanam raya padi organik, Pakde dan Bude Karwo diarak
untuk mengikuti prosesi sedekah bumi. Ia merasa terharu dengan diadakannya
kegiatan seperti ini. Dalam situasi yang seperti ini, masyarakat masih mampub memelihara
kultural yang ada. Hal-hal yang baru dan lama seperti ini tetap harus
dipelihara. “Hal-hal yang baru dan tidak merusak kebudayaan lama dapat
diterima. Cara seperti inilah yang sebenarnya diberikan leluhur untuk menjaga
tanah air,” tutur Pakde Karwo
Saat ini, Pakde Karwo melihat sendiri masih ada kultur yang luar biasa
tetap dipertahankan di Desa Rancang Kencono. Ini tidak merusak agama, tetapi
malah memperkuat agama dan kebudayaan yang ada. Ia mendoakan agar desa ini
menjadi lebih maju, aman, tentram, serta dapat saling menjaga kerukunan dan
gotong royong. (Humas Setdaprov. Jatim/sam).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Pakde Karwo Awali Gerakan Pertanian Organik Jatim"
Post a Comment