Pakde Karwo Kukuhkan Petani Ramah Lingkungan Kapal Jatim



SURABAYA, SMN - Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo yang akrab disapa Pakde Karwo mengukuhkan Petani Ramah Lingkungan Kenduri Agung Pengabdi Lingkungan (KAPAL) Jawa Timur di Desa Payaman Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan, Sabtu (13/4).
Ia mengatakan, para petani ramah lingkungan dikukuhkan untuk mewujudkan pembangunan ramah lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat demi terwujudnya Masyarakat Jatim makmur.


Kehadiran para petani ramah lingkungan KAPAL Jatim ini, menurutnya, telah menjadi penyemangat lingkungan, termasuk dengan pertanian organik yang mengedepankan partisipasi masyarakat sebagai pengabdian kolektifnya, apalagi dengan mengusung visi Green Spirit Jawa Timur untuk Indonesia bersih, hijau, dan biru.

Dijelaskannya, para petani ramah lingkungan yang tergabung dalam KAPAL Jatim mampu memproduksi sendiri pupuk kompos maupun cair KAPALGANIK yang digunakan dalam paguyuban mereka. Ini tentu membanggakan dan harus terus dikembangkan. Untuk itu, Pemprov Jatim dan Kabupaten Lamongan perlu hadir dalam pengembangan inovasi-inovasi rakyat karena memang pemerintah itu dibentuk kepentingan rakyat.
Lebih lanjut disampaikannya, semangat ekologis yang dilakukan ini harus didorong dan difasilitiasi secara proporsional oleh pemerintah dalam setiap tingkatannya. Untuk itu, Pakde Karwo memberikan ruang dan kesempatan yang sama kepada semua komponen masyarakat untuk melakukan pengabdian di bidang lingkungan.
Pakde Karwo menuturkan, penggunaan pupuk organik pada lahan pertanian sangat menguntungkan. Pengembangan pupuk organik menjadi upaya mengembalikan bahan organik tanah sekaligus untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura. Sebagai contoh, tanaman jagung seluas 4 hektar dengan menggunakan pupuk organik mengalami peningkatan hasil panen sebanyak 40 persen yakni dari 70.000 kg menjadi 109.000 kg. Sedangkan padi seluas 10,4 hektar dengan menggunakan pupuk organik mengalami peningkatan hasil panen sebanyak 47 persen yakni dari 217 ribu kg menjadi 328 ribu kg.
Selain hasil panen yang semakin meningkat, penggunaan pupuk organik dapat menggantikan pupuk kimia sebanyak 33,4 persen. Jika dimaksimalkan penggunaan pupuk organik dapat menggantikan sebanyak 48 persen. Tanah yang menggunakan pupuk organik tetap gembur dan petani lebih mudah mengolah lahan tersebut. Penggunaan pupuk ini juga mampu menjaga ekologis pertanian di Jatim menjadi lebih baik. Sebagai contoh, ikan wader, ikan lele mulai banyak ditemui. Karena air yang berada di dekat lahan pertanian sudah mulai berkurang limbah dari pupuk kimia.
Berdasarkan data, kinerja sektor pertanian pada tahun 2012 tumbuh 3,49 persen atau mencapai Rp 154,46 triliun. Dilihat dari indikator nilai tukar petani (NTP), maka sejak 2009 awal RPJMD tahun 2009 menunjukkan perkembangan yang semakin baik, yaitu tahun 2009 sebesar 98,19, tahun 2010 sebesar 98,74, tahun 2011 mencapai 101,65 dan 2012 naik menjadi 102,16. Sedangkan untuk nilai tukar nelayan tahun 2012 sebesar 151,15 mengalami peningkatan dari tahun 2011 sebesar 148,46.
Indeks yang diterima oleh petani Jatim pada Desember 2012 dari kelima sub sektor lebih tinggi dibanding dengan Provinsi lain di Pulau Jawa. Pertama sub sektor tanaman bahan makan tahun 2012 sebesar 155,48 lebih tinggi dibanding Jateng yang mencapai 150,26. Kedua, hortikultura 163,12 lebih tinggi dibanding Banten yang hanya mencapai 154,26 dan Jateng sebesar 140,25. Ketiga, sub sektor peternakan 142,00 lebih dibanding DIY sebesar 141,95, Jabar sebesar 140,58, dan Banten sebesar 137,50. Keempat, sub sektor perkebunan sebesar 139,99. Kelima, sub sektor perikanan sebesar 138,42.
Semua hal yang dilakukan ini membuktikan bahwa Petani Jawa Timur memiliki kemampuan untuk maju dan terus meningkatkan kreativitasnya. Ekonomi Jatim mampu tumbuh menjadi 7,27 persen karena salah satu sebabnya ditopang oleh kerja keras petani Jatim.
Pada kesempatan yang sama, Ketua KAPAL Jatim Suparto Wijoyo mengatakan, pengukuhan petani ramah lingkungan dan pencanangan gerakan pertanian organik mampu menguatkan Jatim sebagai lumbuh pangan nasional. Pemprov Jatim telah menetapkan kebijakan bertani ramah lingkungan dengan mengembangkan pupuk organik. “Demi kesehatan hasil produksi pertanian dan tanah-tanah pertanian, mari kita wujudkan pertanian yang berwawasan lingkungan. Salah satunya dengan menggunakan pupuk organik pada lahan pertanian,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikannya, KAPAL Jatim berupaya memberi sumbangsih dengan dukungan Pemprov Jatim dan Kabupaten/Kota untuk menjaga semangat bertani tetap tinggi dengan cara jika para petani panen bisa gemuyu dengan pupuk organik yang dibuat sendiri.
Dalam kegiatan tersebut, Pakde Karwo yang didampingi Bude Karwo, Bupati Lamongan beserta istri, menyerahkan taliasih kepada 70 tokoh masyarakat peduli lingkungan, bantuan kepada 14 penerima seperti bibit padi, bibit jagung, pupuk KAPALGANIK, dan penghargaan Kapal Award kepada tokoh peduli lingkungan. Selain itu, Pakde Karwo beserta Bude Karwo, bersama Bupati Lamongan beserta Istri ke Telaga Ploso untuk menebar benih ikan dan menanam pohon. (Humas Setdaprov. Jatim/sam).
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Pakde Karwo Kukuhkan Petani Ramah Lingkungan Kapal Jatim"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA