Suara Media Nasional: Bupati Gianyar Dorong Warga Hidupkan "Kecak"

Bupati Gianyar Dorong Warga Hidupkan "Kecak"

Posted in |

GIANYAR, SMN - Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata mendorong warga Desa Adat Bona kembali menghidupkan tari Kecak yang sempat mengalami masa keemasannya pada era 1980-an. "Dulu Desa Pakraman (adat) Bona terkenal oleh penampilan tari Kecak. Sekarang tradisi itu harus dihidupkan kembali," katanya di Gianyar, Bali, Minggu.

Ia menilai kesenian tradisional selain memberikan hiburan kepada masyarakat juga bagian dari upaya melestarikan budaya yang diwariskan oleh nenek moyang. "Warga Bona berkewajiban mengembalikan tari Kecak sesuai dengan pakemnya. Jangan seperti sekarang yang terkesan asal-asalan," kata Agung Bharata di sela-sela menyaksikan uji coba tari Kecak oleh masyarakat Desa Bona.

Tari kecak yang dulunya menjadi ikon Desa Adat Bona itu akan ditampilkan pada Pekan Kesenian Bali (PKB) ke-35 di Taman Budaya, Denpasar, pada bulan Juni 2013. Ketua Sekaa Cak Bona I Gusti Nyoman Yasa menjelaskan bahwa sanggar tari Kecak yang dipimpinnya itu sudah berdiri di Desa Adat Bona sejak 1925.

Pada masa transisi kemerdekaan Republik Indonesia, tari-tarian yang dibawakan kaum lelaki bertelanjang dada pada saat senja hingga malam hari itu sempat vakum. Kemudian pada era 1980-an, tari Kecak kembali dikenal masyarakat. Sejumlah wisatawan, khususnya dari mancanegara sering kali mampir ke Desa Bona untuk menyaksikan tari yang diselingi yel-yel, "Cak...,Cak...,Cak...!" itu.

Namun setelah Jalan By Pass Ida Bagus Mantra yang menghubungkan Denpasar dengan Amlapura, Kabupaten Karangasem, maka Desa Adat Bona sudah tidak lagi menjadi tujuan utama wisatawan mancanegara. "Sejak by pass itu dibuka, sudah jarang sekali rombongan turis asing mampir ke Desa Bona," kata Nyoman Yasa di sela-sela memimpin uji coba tari Kecak di wantilan Pura Puseh, Desa Adat Bona.

Ia mempersiapkan 120 pria asal desa adat itu untuk membawakan tari Kecak pada saat PKB ke-35. Setiap dusun adat (banjar) di Desa Adat Bona mengirimkan 20 orang laki-laki untuk bergabung ke dalam Sekaa Cak Bona. (wir)