Pengungsi Banjir Kelaparan dan Menelan Lima Korban Jiwa



         SAMPANG, SMN - Kondisi banjir yang terus meninggi di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Senin (8/4/2013), membuat para warga tinggal di atap rumah masing-masing. Mereka yang terjebak air setinggi dua meter lebih harus menunggu evakuasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sampang (BPBD Sampang).

Kondisi itu membuat warga kelaparan, mereka belum mendapat bantuan logistik makanan dari Pemkab Sampang, bantuan makanan sulit untuk didistribusikan kepada warga karena perahu karet yang dipakai BPBD tidak bisa menjangkau daerah-daerah padat penduduk.

Abdul Aziz, warga Desa Panggung, melalui sambungan ponselnya mengatakan bahwa banyak warga yang mengeluh kelaparan karena tidak menerima kiriman bantuan logistik. Pasalnya sejak siang mereka tidak merasakan makanan sama sekali.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sampang Malik Amrullah mengatakan, sulitnya pendistribusian makanan dan logistik bantuan kepada korban banjir terjadi karena kekurangan personel. Sementara itu, jumlah warga di tiga kelurahan yang paling parah terkena banjir mencapai ratusan orang.

"Kalau hanya mengandalkan pasukan dari Polres dan BPBD tidak cukup, apalagi arus banjir masih deras dan harus masuk ke gang-gang rumah penduduk," kata Malik.

Sementara ini, logistik yang sudah berhasil didistribusikan hanya bagi pengungsi yang tinggal di Jalan Pahlawan, Kelurahan Rongtengah. Malik belum memastikan berapa kepala keluarga yang terendam banjir,banjir tidak hanya membuat warga kelaparan tapi juga menelan korban jiwa sebanyak lima orang

Kelima korban tewas itu Farhan (21), warga Kampung Ponjuk, Kelurahan Polagan, Kecamatan Kota. Jenazahnya ditemukan mengambang di areal tambak Kalang, asal korban tenggelam dibawa arus. Kemudian Faruk (20), warga Desa Pangelen, Kecamatan Kota. Kedua jenazah pemuda itu ditemukan pada Senin (8/04/2013) malam.

Korban ketiga, Hendun (65), warga Jl Imam Bonjol. Jenazah wanita yang teseret arus ditemukan mengambang sekitar 200 meter dari lokasi kejadian. Lalu Putri (20), warga Jl Imam Bonjol, jenazahnya ditemukan, Selasa (9/4/2013), sekitar pukul 06.00.

Sedang korban kelima, Achmad Syafiuddin (42), warga Jl Delima, Desa Pasean. Jenazahnya ditemukan di areal kuburan umum, di Jl Aji Gunung, pukul 07.00. Syaifuddin yang guru olah raga ini, terperosok di kubangan cukup dalam, saat berusaha menyelamatkan keluarganya. (why)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Pengungsi Banjir Kelaparan dan Menelan Lima Korban Jiwa"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA