Temu Sekolah Lapang Petani Kedelai Hitam
Posted in |
Nganjuk, SMN - Kemitraan adalah ibarat simbiosis mutualisme.Petani dimudahkan dalam modal dan pasar,dan mendorong petani menjadi petani maju,sementara pengusaha diuntungkan dengan tersedianya kebutuhan produksi sesuai harapan.
Nganjuk, bekerja sama dengan PT, Unilever yang memproduksi kecap Bango dan Universitas Gajah Mada serta kelompok tani penanam kedelai hitam dari desa Ngujung, Ketawang dan Sumber Agung Kec. Gondang Kab.Nganjuk,menggelar acara hari Temu Sekolah Lapang Petani Kedelai Hitam didesa Ngujung tanggal 12 Oktober 2011.
Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Nganjuk Drs. H. Taufiqurrohman, Muspika Gondang, Dinas Pertanian, Koperasi Bina Usaha,perwakilan PT. Unilever, Petani, Penanam dan Penangkar kedelai serta petani perempuan Nganjuk.Dalam sambutannya Bupati Nganjuk menyampaikan kegembiraannya, bahwa dalam kurun waktu ±4 tahun, saat ini petani kedelai hitam semakin berkembang dan memahami manfaat kemitraan. Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang akhirnya Kab. Nganjuk termasuk salah satu daerah yang mendapat penghargaan dalam mengembangkan varietas kedelai hitam.Karena itu Bupati mengharapkan petani lebih terbuka memanfaatkan sekolah lapang yang ada dengan baik sehingga pengetahuan dan wawasan petani lebih luas untuk menuju petani yang maju dan ahli.
Disadari bahwa kendala utama produksi kedelai selama ini terutama masalah air.Karena itu diupayakan ada pembangunan Embung di desa-desa baik dari dana APBD Kab,APBD Propinsi dan APBN.Selaras dengan yang disampaikan oleh wakil Klomtan yang hadir Hartoyo dari Sumber Agung yang mengharapkan kucuran program-program yang berhubungan dengan masalah air,baik itu air minum maupun untuk irigasi.
Selanjutnya mengenai untuk menunjang swasembada pangan,harapan petani ada bantuan benih yang prioritas utamanya adalah segi kualitas dan peningkatan segi kuantitas juga. Untuk masalah benih bantuan selain ketepatan kualitas,ketepatan waktu akan diperhatikan juga ketersediaan pupuk,apalagi saat ini pemerintah sedang menggalakkan penggunaan pupuk organik diharapkan petani ikut mendukung program pemerintah ini untuk menjaga lahan pertanian tetap baik.
Sementara kepada PT.Unilever sebagai mitra petani selain membantu dalam peningkatan produksi diharapkan juga meningkatkan harga kedelai hitam dari petani,dimana saat ini dihargai Rp.6000/Kg bisa dinaikkan lagi menjadi lebih dari enam ribu rupiah per kilogram.
Kemudian acara dilanjutkan dengan meninjau stand pameran produk-produk petani kedelai hitam.Dari desa Ketawang ada sari kedelai hitam yang selain sehat rasanya juga lezat dan nikmat,juga tempe dari kedelai hitam yang unik karena tekstur dari kedelai hitamnya yang ditonjolkan.
Distand sebelahnya dari desa Sumber Agung memamerkan produk pupuk cair (hand mode) yang diberi nama MOL yang saat ini masih dalam taraf uji coba dilahan kedelai.Untuk PT.Unilever sendiri yang dipamerkan untuk kali ini masih berupa umbul-umbul bergambar kecap bango yang berbahan kedelai hitam. Ada ibu-ibu yang nyeletuk mudah-mudahan kalau ada acara temu sekolah lapang kedelai hitam PT. Unilever juga bawa kecap bango asli biar kita-kita bisa ngecapi. (JK/RMB)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Temu Sekolah Lapang Petani Kedelai Hitam"
Post a Comment