Jeritan Petani Tembakau Ponorogo


Ponorogo, SMN - Panen raya tahun ini ternyata tak seperti yang dibayangkan petani yang menanam tembakau lokal(Boyolali) dibeberapa wilayah penghasil tembakau di Ponorogo. Tanaman yang nampak sangat bagus karena iklim yang sangat bersahabat dan mereka harapkan apabila dijual akan memberikan hasil yang besar ternyata hanyalah sekedar mimpi  belaka. Daun tembakau yang telah mereka petik tidak ada yang mau membelinya,kalaupun toh ada hanya dengan harga yang sangat murah, bahkan daun koseran (bawah) telah mereka buang karena rendahnya harga. Hal ini membuat mereka sangat merugi dan kelimpungan,pasalnya biaya untuk menanam sebagian besar didapatkan dari pinjaman bank.
Berbalik seratus delapan puluh derajat dengan petani yang melakukan kemitraan bersama Pt Sampurna ,dalam panen raya tahun ini mereka benar-benar bersuka cita,karena selain tembakau panenannya sangat bagus, oleh pihak pabrikpun dibeli dengan harga yang cukup tinggi sesuai dengan great.
Sementara Ir Harmanto Kadisperta Ponorogo ditemui usai acara temu lapang di Desa Purworejo kecamatan Balong, Senen(3/10) menyampaikan bahwa tanaman tembakau adalah termasuk tanaman kualitas, bukan kuantitas,seberapa banyak tembakau yang di panen apabila mempunyai kualitas yang jelek secara otomatis juga akan memberikan hasil yang kecil, karena dengan mutu tembakau yang rendah harganyapun akan jatuh juga.
Katijo salah seorang petani tembakau dari Desa Tatung Kecamatan Balong yang hadir dalam acara temu lapang didesa Purworejo, Kec Balong dengan menggebu menanyakan, ”apakah para tengkulak luar kota diperbolehkan masuk untuk membeli tembakau hasil panenan petani? Yang kemudian dijawab oleh Harmanto,” boleh saja akan tetapi dengan syarat harus mengikuti aturan yang berlaku”.Disinilah justru timbul pertanyaan baru lagi,”ada apa sebenarnya?”
      Di kesempatan lain Vifson Suisno kepala Dinas Industri,Perdagangan dan Koperasi (INDAKOP) Ponorogo ditemui diruang kerjanya mengatakan, ”Sekarang ini sudah berlaku perdagangan bebas, jadi siapapun boleh masuk untuk membeli tembakau panenan petani, tidak ada aturan yang melarang pedagang luar kota untuk datang dan membeli tembakau”.
        Setali tiga uang dengan yang dipertanyakan Katijo,beberapa petani tembakau dari Desa Sedarat,Kecamatan Balong yang berhasil ditemui juga mempertanyakan kenapa pedagang dari luar kota tidak bisa masuk, padahal mereka berharap dengan adanya pedagang dari luar kota berarti akan menambah jumlah komputitor sehingga akan membuat harga lebih bersaing dan petani bisa menjual tembakaunya dengan harga yang tinggi,mereka juga berharap tidak terjadi monopoli serta dipermainkan oleh tengkulak lokal. Seperti rumor yang beredar bahwa tengkulak luar kota sampai saat ini belum bisa masuk dikarenakan sengaja ditahan oleh para tengkulak lokal. (ars)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Jeritan Petani Tembakau Ponorogo"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA