Oknum Guru Agama Dituding “Pagar Makan Tanaman” Dipindah Tugaskan Kepindahannya Diduga Bermasalah


Jombang, SMN -Perempuan paruh baya, janda yang ditinggal mati suaminya, dan harus merawat tiga anaknya sendirian selama 3 tahun ini, terus menjadi gunjingan masyarakat. Ia dituding bagai “Pagar Makan tanaman”. Memadu cinta dan gonta-ganti pasangan dengan lain jenis, sesama profesi, Cuma sayang, rata-rata yang digaet sudah beranak bini. Dialah Suryati (seorang guru agama) di sekolah dasar Negeri. Karena issu santer seputar polah-tingkahnya di dunia kelam, terkait dugaan perselingkuhannya dengan oknum guru rekan seprofesinya, memaksanya pondah-pindah megajar.
Mengapa demikian? Sebagaimana ditulis pada edisi lalu, Suryati, yag berdomisili di Desa Tanjung, Kecamatan Kertosono, Nganjuk, Jatim  tersebut, sejak Senin (3/10), “dipindah” tugaskan dari SDN Karangdagangan, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang, ke SDN  Kayen 2, Kecamatan setempat.  Namun demikian, akibat kasus perselingkuhannya,  pihak SDN  Kayen 2, menolak keberadaan Suryati.
Dalihnya, pihak sekolah tersebut, keberatan menerima Suryati karena di SDN Kayen 2, sudah ada guru agama yang mumpuni dan layak menjadi seorang pendidik, kredibilitas dan pepribadiannya cukup baik. Sementara Suryati dianggap sebagai biang masalah, pihak sekolah khawatir akan menimbulkan permasalahan baru, yang kurang terpuji.
Sumber di UPTD Bandarkedungmulyo, juga mengaku, menempatkan Suryati di sekolah yang ada, agaknya memang cukup sulit. Namun demikian, bukan Suryati jika tidak bisa meloby untuk sekedar menempatkan dirinya di sekolah yang mudah dijangkaunya. Melalui “jasa” oknum KTU UPTD Dinas pendidikan bandar Kedungmulyo, iapun “lolos” dan ditempatkan di SDN Barongsawahan 2, Kecamatan bandar Kedungmulyo. Sumber juga menyebutkan, kepindahan Suryati ini tidak gratis. Kepada oknum tertentu, Suryati mengeluarkan biaya kepindahannya sebesar Rp 1 juta.
Jika ini benar, sungguh sebuah tamparan betapa semrawutnya birokrasi di Dinas pendidikan bandar kedungmulyo. Masalahnya, petinggi di dinas ini masih dijabat seorang PLT. Umumnya, tak ada hal yang bisa dilakukan, melampaui tugas dan fungsi seorang PLT. Termasuk diantranya, memindahkan/melakukan mutasi atas bawahanya, merupakan tindakan yang sangat berani. Namun demikian, kita cukup maklumlah. Masalahnya, kepindahan Suryati, ternyata tidak gratis.
Aib seputar prilaku “amoral” oknum guru agama yang satu ini, bukan lagi rahasia umum. Sayang, saat dikonfirmasi di rumahnya, sepulang dari mengajar, Suryati sama sekali tidak berkenan diwawancarai wartawan Suara Media. Saat itu, Suryati pulang bersama Aris anak pertamanya, yang juga seorang guru berstatus guru bantu di SDN 1 Mojokambang. Keduanya bersamaan sampai di rumahnya di Desa tanjung, kecamatan Kertosono. Meskipun memakai sepeda motor sendiri-sendiri.
Setelah pintu rumahnya dibuka, wartawan dipersilahkan masuk, yang menemui saat itu hanya Aris. Terkait dengan hal itu,  suryati langsung masuk rumah dan tidak bersedia menemui wartawan.”Ibu sangat capek, kelelahan,”ungkap Aris.”Terkait permasalahan sama pak Sodikin, Aris mengakui masalah tersebut sudah clear.”Jika ada masalah terkait pak Sodikin, silahkan tanya langsung ke dia,”tutur Aris.
Tak ingin terjadi kebuntuan, sore itu juga Suara Media berusaha menemui Sodikin. Namun sayang, pria paruh baya ini kepada wartawan justru memilih diam.”Jangan nyangkut-nyangkut nama saya.”cetusnya ketus.
Pada bagian lain, Ketua Lebaga Pemperhati Pendidikan Jombang (LPPJ) Drs. Enti Suwarno,M.M, mendapati pemberitaan tersebut mengaku prihatin. Jika hal ini benar, prilaku oknum guru agama yang kurang terpuji ini, harus ada perhatian serius dan tindakan nyata berupa sanksi.”Ini harus ada tindakan tegas, dan sanksi yang jelas,”ungkap genti. Ia juga sangat terkejud, jika Kepala UPTD bandar kedungmulyo yang berstatus PLT, melakukan mutasi bawahan.”Apapun dalihnya, jika hal itu dilakukan, sangat tidak tepat,”tandasnya. (Puji/bud)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Oknum Guru Agama Dituding “Pagar Makan Tanaman” Dipindah Tugaskan Kepindahannya Diduga Bermasalah"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA