Petani Jangan Fanatik dengan Salah Satu Benih Padi


Madiun, SMN - Petani hendaknya tidak hanya fanatik pada salah satu jenis benih padi saja. Karena ada kemungkinan jenis padi yang selalu kita tanam sudah mengalami pengurangan kualitasnya. Sedangkan jenis benih padi yang baru adalah merupakan hasil pengembangan/penyempurnaan dari jenis padi yang selama ini kita tanam. Meski demikian masing-masing benih memiliki karakternya sendiri dan perlu perlakuan yang berbeda pula yang sudah disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Demikian antara lain sambutan Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos dalam temu lapang dan panen padi di Demfarm Kelompok Tani Tiron Maju II di Ds. Tiron Kec.Madiun, Selasa (11/10) yang dihadiri oleh Ka. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Prov. Jatim, Kadin Pertanian Prov. Jawa Timur, Kabulog Divre IV Wilayah Madiun, sejumlah Pimpinan SKPD Kab. Madiun, Petugas penuyuluh Pertanian dan juga kelompok tani Kab. Madiun.
Lebih lanjut Bupati Madiun juga mengajak kepada petani di Kab. Madiun untuk senantiasa mengembangkan ilmu yang telah dimiliki oleh petani. Hal ini penting dalam rangka kita meningkatkan hasil produksi pertanian utamanya tanaman padi. Petani harus terus eksis dan senantiasa mengadakan pertemuan dengan anggota dan pengurus kelompok tani, mengingat vareitas benih padi terus dinamis seiring dengan kemajuan teknologi. Terkait dengan musim kemarau panjang sekarang ini, Bupati Madiun berharap agar Pemerintah Prov. Jawa Timur dapat membantu menyediakan air untuk pertanian dengan membantu sumur pompa dalam atau bila memungkinkan dapat mewujudkan keinginan petani di Kab. Madiun yang ingin memiliki Waduk Kresek.
Ditambahkan, hasil produksi padi Kab. Madiun mencapai 313.354 ton/GKP tahun ,bahkan mengalami suplus beras sebesar 164.000 ton/tahun. Meski demikian Kab. Madiun dituntut untuk dapat meningkatkan produksi padi sebesar 10 s/d 15% atau sebesar 48.523,43 ton dari tahun 2010.
Pada kesempatan ini Bupati Madiun juga berkenan menyerahkan bantuan benih padi Vareites Inpari kepada kelompok tani.
Ketua Kelompok Tani Tiron Maju II Pak Wasis dalam laporannya menjelaskan, bahwa luas lahan garapan kelompoknya ada 73 Ha dengan jumlah anggota mencapai 123 orang. Sedangkan luas tanaman padi dengan tanam Jajar Legowo seluas 3 Ha yang hasil ubinannya mencapai 7,5 Kg/Ubin. Sehingga hasil rata-rata perhektar mencapai 12 ton (GKP). Jika dibandingkan dengan hasil diluar Demfram hanya 6,5 Kg/ubin atau sekitar 10 ton/Ha, maka hasil yang dicapai mengalami peningkatan sekitar 2 ton/ha.
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur DR. Sudarmadi Purnomo menjelaskan, bahwa tugas lembaganya adalah mengadakan inovasi menyeluruh disegala bidang pertanian mulai hulu hingga kehilir. Selain itu juga mengadakan pendampingan SL-Pengelolaan Tanaman  Terpadu untuk mensosialisasikan berbagai benih baru vareitas Inpari 1 sampai dengan 13. Sesuai dengan kondisi tanah dan alamnya, petani dipersilahkan untuk memilih sendiri tanaman padi yang sesuai dengan karakter lahan.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa Inpari merupakan jenis padi baru yang merupakan pengembangan / penyempurnaan dari berbagai jenis benih padi yang sudah ada untuk diadakan perbaikan. Untuk dapata menghasilkan padi yang sesuai harapan hendaknya petani dapat menggunakan pupuk berimbang yang sesuai dengan kebutuhan tanahnya.
Kadin Pertanian Prop. Jawa Timur Wibiwo Ekoputro dalam sambutannya mengharapkan agar petani tidak menjual begitu saja hasil produksi padinya, tetapi hendaknya dijual dalam bentuk beras sehingga memiliki nilai tinggi. (Sy)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Petani Jangan Fanatik dengan Salah Satu Benih Padi"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA