Sub Terminal Mangkrak Jadi Bursa Mobil


Bupati Amin memberikan sambutan
diacara lounching bursa mobil
Ponorogo, SMN – Di tengah keterpurukan defisit APBD,Vifson Suisno selaku Ka Indakop ponorogo dituntut untuk jeli dalam membaca kondisi perekonomian ponorogo.Diapun ternyata tidak tinggal diam dan berpangku tangan serta tidak terjebak dalam segala rutinitas birokrasi yang selalu berprinsip bagaimana cara untuk menghabiskan anggaran,tetapi berbanding terbalik, yang ada dalam benaknya adalah bagaimana agar kas daerah yang selama ini minus bisa bertambah sehingga akhirnya menjadi surplus.Maka untuk mewujudkan ambisinya itu dia mendata dan mempelajari semua peluang yang ada.Salah satunya adalah dengan memberdayakan potensi yang selama ini masih belum bisa tergarap dengan maksimal.
Melihat bekas sub terminal tambakbayan yang nota bene telah mangkrak bertahun-tahun itu dia kemudian berpikir bagaimana aset pemerintah yang sebelumnya dikelola dishub itu bisa berfungsi lagi dan bisa menghasilkan demi mendongkrak PAD Ponorogo.
Bekerja sama dengan paguyuban biro jasa BASUKI RAHMAT dia menyulap bekas sub terminal itu menjadi bursa mobil bekas satu-asatunya di ponorogo.Demi mewujudkan cita-citanya tersebut Vifson kemudian berkoordinasi dengan berbagai pihak,dan telah melakukan uji coba bursa nobil bekas pada hari minggu tanggal 08/05 yang lalu.Luar biasa animo masyarakat.Dengan optimis Indakop kemudian mengadakan lounching bursa mobil bekas minggu 29/05.Dalam acara itu hadir pihak pengelola,camat sekabupaten ponorogo,semua pegawai dijajaran indakop,beberapa anggota dewan bersama ketuanya,Bupati H.Amin dan juga pastinya para pedagang mobil bekas yang berasal tidak hanya dari kota ponorogo tapi banyak juga yang berasal dari kota-kota disekitar ponorogo
Bekas sub terminal yang didukung 8 kios kanan dan kiri serta satu hall itu bisa menampung ratusan mobil,dengan sistem pengelolaan yaitu mengetrapkan sesuai dengan perda retribusi pasar.Sistem gelaran setiap satu meter persegi dikenai biaya retribusi Rp 500,-,yaitu dengan asumsi satu mobil memakan tempat enam meter persegi sehingga kalau dihitung satu mobil akan dikenai biaya retribusi Rp 3000,- ditambah dengan biaya adsministrasi sebesar Rp 2000,- yang nantinya diharap bisa memberi tambahan masukan PAD 
Dalam sambutanya Bupati Amin menghimbau agar para pedagang lebih berhati-hati dan bertindak jujur,sehingga terhindar dan tidak terjebak dalam perdagangan mobil bodong.Selain itu dia juga berharap kepada pengelola untuk sebisanya membuat para pedagang dan pengunjung bisa lebih nyaman,sehingga juga diharapkan nantinya bisa terjadi transaksi.Selain bupati menjanjikan jika dalam perkembanganya nanti lahan yang tersedia sudah tidak lagi mampu menampung mobil yang diperdagangkan dia memberi ijin untuk diadakan perluasan kearah utara dengan menguruk sawah yang merupakan aset pemerintah daerah ponorogo.Diakhir acara bupati berkenan untuk melihat-lihat keliling dan bercengkrama dengan para pedagang dan pengunjung. (ars)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Sub Terminal Mangkrak Jadi Bursa Mobil"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA