Peran Serta Bulog dalam Menghadapi Krisis Pangan 2011


Persediaan beras di bulog Bondowoso
Bondowoso, SMN - Fenomena isu krisis pangan yang terjadi pada tahun 2011 saat ini menjadi pembicaraan hangat di dunia internasional khususnya masyarakat kelas menengah,krisis pangan saat ini terjadi dimana kebutuhan pangan telah tergantung kepada impor,dan harganya naik tak terkendali.sungguh menjadi pemandangan yang ironis bagi negara agraris yang tanahnya subur harus terkena dampak krisis pangan.
Berdasarkan analisis berbagai kalangan,sesungguhnya hal tersebut terjadi karena bangsa ini tidak lagi mempunyai kedaulatan,yakni kekuatan dalam mengatur pruduksi,distribusi dan kunsumsi di sektor pangan.kita amat tergantung pada mekanisme pasar yang dikuasai oleh segelintir perusahaan raksasa.selain harga beras,harga komoditas pangan seperti jagung,gandum,dan kedelai juga mencapai rekor kenaikan tertinggi.kenaikan harga ini akan membuat pemerintah mensubsidi harga dan pangan bagi rakyat,disinilah letak peran serta perum bulog dalam menyerap seluruh gabah petani.bulog juga berharap harga pembelian gabah dari petani bisa lebih fleksibel.jika pemerintah telah menetapkan cadangan 1,5 juta ton.pemenuhan cadangan diprioritaskan dari petani.namun tidak menutup kemungkinan impor jika cadangan tak terpenuhi.terkait hal ini pemerintah telah merevisi instruksi presiden nomor 7 tahun 2009 tentang kebijakan pemberasan.dengan inpres tersebut,perum bulog akan menyerap seluruh gabah atau beras petani pada panen raya.
Dalam anggaran definitif,alokasi beras untuk rakyat miskin sebesar 15 kilogram per rumah tangga sasaran perbulan.harga tebas jual di titik distribusi Rp 1.600 per kg dengan subsidi harga Rp 4.850 per kg.kita sepatutnya bersyukur dengan adanya program dari pemerintah  dalam hal ini perum bulog yaitu program RASKIN.
Khusus perum bulog sub divisi regional VI Bondowoso pendistribusian beras untuk warga miskin sangat terasa manfaatnya bagi keluarga kurang mampu dan penyalurannya dapat dipastikan tidak ada kendala,hal ini tidak terlepas dari bentuk koordinasi yang terjalin dalam tubuh bulog sendiri,yang dimaksud mulai gudang bulog beserta armadanya begitu juga tim panitia pendistribusian di tingkat desa termasuk juga petugas dari masing-masing kecamatan seperti hasil dari penelusuran kami di lapangan khususnya warga desa kejawan dan desa grujugan lor,’’selama saya menerima jatah raskin sampai sekarang,saya tidak pernah mengeluh sebaliknya saya sangat bersyukur dengan adanya program raskin,sebab disamping benar-benar dapat membantu meringankan biaya hidup saya karena harganya murah,beras tersebut cukup baik dan enak dimakan’,tutur p.winda warga Desa Grujugan Lor Kecamatan Jambesari,di tempat terpisah tidak jauh berbeda dengan apa yang dituturkan p.winda,saat kami menemui Karwono Kepala Desa Kejawan Kecamatan Grujugan beberapa waktu lalu di ruang kerjanya,beliaunya menyatakan bahwa pendistribusian raskin dari bulog sampai ke titik distribusi[balai desa,red]hampir tidak ada kendala berarti,’’pendistibusian raskin sampai saat ini tidak pernah ada hambatan atau kendala apapun dan saya berharap kepada perum bulog agar senantiasa mempertahankan sistem yang sudah berjalan dan tetap mempertahankan kwalitas dan kwantitas’’,tandas karwono
Sementara itu,di tempat terpisah,M.Sugit Tedjo Muljono,kepala perum bulog sub divisi regional VI Bondowoso menegaskan bahwa,pihaknya akan menjamin kwalitas dan kwantitas beras tetap memenuhi standart,’’pihak kami tetap mengutamakan pelayanan semaksimal mungkin kepada masyarakat,untuk kwalitas dan kwantitas beras dijamin memenuhi standart,apabila masih ditemukan kwalitas dan kwantitas beras yang tidak sesuai dengan ketentuan kami siap untuk menggantinya’’,jelasnya kepada kami.
Semoga dengan adanya program raskin dari pemerintah khususnya perum bulog dapat benar-benar terasa manfaatnya dalam menghadapi hidup dan isu krisis pangan 2011. (sfl/ys)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Peran Serta Bulog dalam Menghadapi Krisis Pangan 2011"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA