Dana PUAP Kurang Tersosialisasi Pada Anggota


Banyuwangi, SMN - Program Pemerintah berupa PUAP sangatlah penting bagi petani, tetapi kenyataannya dana PUAP kurang dipahami oleh para  petani. Petani menganggap dana PUAP meruan dana hibah yang langsung dari pemerintah untuk para petani, padahal tanah itu meruan dana yang harus dipinjamkan kepada petani dengan bunga yang ringan untuk mengantisipasi para rentenir, tetapi dilapangan masih banyak oknum Ketua Gapoktan atau Ketua Kelompok Tani yang menyalahi aturan.
Misalnya di Desa Sarimulyo Dusun Sempu Kecamatan Cluring, disana wartawan SMN menemukan beberapa keganjalan, diantaranya Ketua Gapoktan merangakap jadi Ketua kelompok tani juga merangkap Jogotirto. Wartawan SMN mendapat informasi dari beberapa anggota kelompok tani bawasannya Ketua Gapoktan atau Kelompok Tani, Mistar diduga melakukan banyak penyelewengan diantaranya penjualan bantuan terpal, dll yang tidak jibarkan lagi, “pokoknya banyak yang gak nyampek pada anggota”, tegas beberapa anggota Kelompok Tani.
Untuk dana PUAP kelompok tani Nusa Indah (Sempu Sari Mulya) diduga tidak pernah tersalurkan kepada anggota. Wartawan SMN menelusuri kepada beberapa anggota diantaranya sebut saja  Ndut, dan kawa- kawan. “Gimana  untuk dana PUAPnya apa sudah tersalur pada anggota ?” dengan tegas menjawab “Mas, saya tidak tau menau untuk dana tersebut, baru beberapa hari ini terkuak. Memang sebelum dana PUAP turun, kami (Anggota Kelompok Tani Nusa Indah) pernah mengumpulkan uang untuk saham simpan pinjam sebesar Rp 50 ribu per anggota. Dengan jumlah anggota sebanyak 48 orang. Ditambah lagi kami dapat bantuan kredit dari dana APBD sebesar Rp. 12.750.000 dan sekarang dana APBD tersebut sudah dikembalikan. Jadi yang dikelola sekarang dana Saham dan Laba dari dana APBD, yang kami ketahui cuma itu, untuk dana PUAP informasinya dikembalikan lagi ke Gapoktan karena waktu itu kami belum memerlukannya”. Informasi  Ndut dan kawan-kawan.
Padahal seharusnya kelompok tani itu kan ada Ketua, Sekretaris dan Bendaraha, tetapi kenyataanya hanya ada namanya saja, sedangakan fungsinya tidak ada. Semua yang mengelola  Mistar (Ketua Kelompok Tani).”Bayangkan saja Ketua Gapoktan  Mistar, Ketua Kelompok Tani  Mistar, Jadi dana diterima dari Mistar dan dikembalikan lagi ke Mistar. Bayangkan saja bagaimana bisa transparan?” Tegas  Ndut dan kawan-kawan.
Juga ada konfirmasi dari bendahara, Sukarman “Waktu itu saya mau Jum’atan, Mistar datang dengan bawa surat yang belum diisi tetapi informasinya untuk pengembalian dana PUAP dan saya disuruh tanda tangan karena alasan itu saya langsung mau tanda tangan. Saya pikir biar cepat selesai dan tidak ada masalah. Terus terang saya tidak tau menau masalah dana PUAP, untuk uangnya saja tidak tau berapa dapatnya semua yang menangani  Mistar. Memang saya bendahara tapi hanya nama saja. Semuanya ada pada Mistar”.
Untuk menyikapi hal tersebut wartawan SMN datang kerumah Mistar ternyata Mistranya tidak ada, sampai beberapa kali kesana tetap sama tidak ada. menurut istrinya sedang keluar, sebagai media (Aspirasi Masyarakat) sempat bingung gimana bisa mengklarifikasi masalah tersebut. tolong bagi dinas yang berkompeten dalam masalah ini yaitu dinas pertanian Tolong ditindak bagi Oknum yang selalu merugikan rakyat atau anggota Kelompok Tani. Karena dana PUAP meruan bantuan pemerintah yang harus disalurkan kepada petani bukan untuk Ketua Kelompok Tania tau Ketua Gapoktan. Jangan sampai dana PUAP dimanfaatkan oleh Oknum Ketua Gapoktan atau Ketua Kelompok  Tani, biar kelompok tani itu transparan terhadap anggota tolong dari PPL selalu sosialisasi terhadap Ketua Gapoktan supaya kelompok tani itu bisa berjalan dengan baik. (hr)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Dana PUAP Kurang Tersosialisasi Pada Anggota"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA