Temu Wicara Kelompok Tani Se-Kecamatan Sukomoro
Posted in |
Nganjuk, SMN - Tanggal 12 Januari 2012 ini bupati Nganjuk Drs H.Taufiqurrohman melakukan kunjungan kerja di wilayah Kecamatan Sukomoro dalam acara temu wicara klomtan sekaligus menyerahkan dana bantuan fuso kepada klomtan Kecamatan Sukomoro serta melaksanakan pelantikan ketua KTNA Kecamatan Sukomoro periode 2010-2015 yang baru direorganisasi bertempat di balai desa Putren dengan sekitar 600 undangan yang terdiri dari wakil-wakil 54 klomtan se-Kecamatan Sukomoro. Dimana setiap klomtan mengirimkan sedikitnya 10 orang anggota membuat balai desa Putren tampak penuh sesak. Hadir pula dalam acara tersebut dari disperta Nganjuk, Dinas Pengairan, Bapeda, Dinas Peternakan dan perikanan, pengurus KTNA Kabupaten Nganjuk, UPTD Pertanian Kecamatan Sukomoro dan PPL (Pendamping Klomtan).
Dalam sambutannya kades Putren berharap klomtan tidak ragu-ragu untuk menyampaikan permasalahan yang ada di wilayah Kecamatan Sukomoro yang berkaitan dengan pertanian mumpung bertemu pak bupati sehingga beliau bisa memperoleh masukkan yang nyata apa saja yang di perlukan oleh petani Kecamatan Sukomoro. Kades Putren juga menunjuk di depan balai desa terbentang sawah dengan tanaman brambang yang luas. Sementara saat ini harga bawang merah anjlok mudah-mudahan dengan melihat ini dan memahami kondisi petani Kecamatan Sukomoro yang sangat mengandalkan potensi unggulan bawang merah akan ada usaha dari pemerintah agar impor bawang merah ditiadakan. “Terima kasih untuk bantuan fuso (gagal panen) harapan kami kalau ada bantuan lain-lain kami tidak menolak tetapi kami sangat mengharapkan. Ibaratnya anak diperhatikan kalau bapak repot ya akan dibantu”, demikian ungkap kades Putren Suwarno ST.
Sementara dari disperta Kabupaten Nganjuk Ir Istatnto MM (Plt Kepala Dinas) meyampaikan bahwa latar belakan bupati Nganjuk saat ini adalah juga seorang petani. Karena itu ketika terjadi bencana fuso di Nganjuk bupati langsung memerintahkan untuk mendata lalu data tersebut dibawa ke Jakarta. Akhirnya munculah berita menyejukkan Kabupaten Nganjuk mendapatkan dana fuso Rp 14, 3 Milyar. Di Kecamatan Sukomoro ini di alokasikan sebesar Rp 884.300.000. Terbagi untuk 47 kelompok tani di 12 desa. Selain itu di Kecamatan Sukomoro ini juga terdapat klomtan-klomtan yang patut di acungi jempol dan di banggakan karena mendapat penghargaan seperti Pak Waris sebagai agen agencia hayati. Dan Pak Dayat dengan rumah komposnya yang kedepannya juga di rencanakan menghasilkan biogas. Selain itu cukup banyaknya program pertanian yang di kucurkan ada Jitut, Jides, JUT, Alat-alat pertanian dan lain-lain. Ini adalah akibat dari komunikasi yang cukup cantik dan situasi yang kondusif serta guyub rukun membuat program yang ada dapat terlaksana dengan baik. Karena itu mari membangun komunikasi yang baik sehingga setiap permasalahan dapat saling mengerto dan diatasi dengan tepat sasaran.
Kemudian acara dilanjutkan dengan pelantikkan ketua KTNA yang baru periode 2010-2015 yang di jabat oleh Moh Yassin dari desa Ngrengket di sambung dengan acara pemberian bantuan fuso secara simbolis kepada wakil dari 12 desa se-Kecamatan Sukomoro. Setelah itu bupati memberi sambutan dengan di awali informasi bahwa penduduk Kabupaten Nganjuk sekarang ada 1 juta lebih. Sementara data untuk EKTP ada kurang lebih 923.000 jiwa sambil guyonan ini sekaligus data jiwa pilih ya yang di sambut dengan tawa para undangan. Sementara untuk wilayah Kabupaten Nganjuk 82%nya adalah pertanian sehingga penduduknya sebagian besar adalah petani. Permasalahan pertanian itu yang utama adalah meliputi air, tanah, dan tanaman. Karena itu kedepannya program pembangunan embung-embung sebagai tempat penyimpanan air ditiap-tiap Kecamatanamatan akan dilanjutkan. Untuk tanah mungkin perlu perubahan pola tanam yang selama ini padi-padi-pari-pantun diganti dengan yang lain yang lebih bervariasi. Untuk tanaman perlunya pengawasan bibit yang kurang baik serta perubahan jadwal pemberian bibit yang tidak tepat waktu. Semua ini nanti akan di koordinasikan dengan dinas terkait tentunya nanti akan diberikan skala prioritas. Yang penting mari kita hidupkan kembali semangat dan nilai gotong royong sehingga apa yang bisa dikerjakan dengan gotong royong menjadi bagian petani sedang yang lain menjadi bagian pemerintah.
Ketika di buka acara tanya jawab, sungguh luar biasa antusias kelompok tani menyampaikan permasalahanya. Dari mulai permintaan sumur dalam, perbaikan dam, plengsengan, hingga pengaspalan jalan di sampaikan. Keluhan utama adalah setiap musim penghujan banjir, banjir, dan banjir yang melanda sebagian besar wilayah Sukomoro belum teratasi. Semua di jawab oleh dinas yang terkait. Saking semangatnya hujan yang mengguyur tidak terasa karena suasana temu wicara hangat dan akrab. Dinas menyampaikan bahwa banyak sekali program pemerintah untuk petani tetapi semua itu hanya dapat dikucurkan bila ada pengajuan proposal. Jadi segera ajukan proposal apa saja yang di perlukan sebanyak-banyaknya. Intinya jalin komunikasi yang baik dengan pemerintah ajukan proposal sesuai dengan program dan skala prioritas maka program tersebut dapat di luncurkan di desa. Karena suasana penuh semangat waktu cepat sekali berlalu dan acara temu wicara tersebuta harus selesai. Mengutip kata-kata bupati Nganjuk Drs H. Taufiqurrohman yang berbunyi “Juminten klelekken cendelo, cukup semanten tulisan kulo“. MERDEKA! (jk/rmb)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Temu Wicara Kelompok Tani Se-Kecamatan Sukomoro"
Post a Comment