Relawan Dinkes Jadi Sapi Perahan ?
Posted in |
Tulungagung, SMN - Sulitnya mencari pekerjaan di negeri ini menjadi akar dimana setiap peluang yang ada sebisa mungkin dijadikan poin untuk mencari keuntungan oleh sebagian orang. Tidak terkecuali di Kabupaten Tulungagung – Jawa Timur, potensi pencari kerja yang berlimpah, tidak diimbangi ketersediaan lapangan pekerjaan yang memadai, sehingga untuk mencari pekerjaan di tanah kelahirannya sendiri saja harus berebut, mengantri bahkan tidak jarang harus mengeluarkan sejumlah rupiah biar bisa mendapatkan suatu pekerjaan.
Seperti halnya informasi yang berhasil dihimpun wartawan koran ini, 9 Januari 2012 dari seorang narasumber, sebut saja (MK) 34th, menceritakan mekanisme/tata cara bagaimana supaya bisa bekerja menjadi relawan di Dinas Kesehatan Kota Tulungagung.
Selain memiliki jenjang akademis keperawatan atau kebidanan, seseorang yang ingin masuk menjadi relawan di Dinkes Tulungagung mantaati prosedur yang ditawarkan para calo atau perantara, menurut MK, perantara ini setiap hari turun ke desa-desa untuk menawarkan jasa serta mencari calon-calon yang sekiranya bisa dilobi untuk menjadi relawan di Dinkes Tulungagung. Perantara atau calo ini biasanya punya kedekatan khusus dengan oknum-oknum di Dinkes yang berkompeten menerima dan menempatkan para relawan.
Setelah para calo ini mendapatkan peserta (sebutkan bagi calon relawan), berkas peserta mulai dari foto copy KTP, KK, Ijasah, foto warna, serta surat lamaran, kemudian di bawah oleh perantara untuk disodorkan atau diajukan ke Dinkes Tulungagung.
Masih menurut sumber yang sama, berkas-berkas tadi harus mengantri untuk mendapatkan panggilan dari pihak Dinkes, disini prosedur perantara harus diaati oleh peserta, setiap peserta yang telah dipanggil Dinkes dan dinyatakan diterima, maka peserta harus membayar sesuai kesepakatan diawal, ada yang 15 juta, bahkan ada yang mencapai 25 juta”.
Saat ditemui diruangannya pada hari Jumat (13/01) kemarin, Broto selaku Bagian Umum Dinas Kesehatan menyatakan, “Saya tidak tahu menahu, terkait adanya pungli kepada relawan yang dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan dari Dinas Kesehatan. Selama ini kami menerima relawan berdasarkan prosedur yang ditentukan. Kalau itu terjadi bukan wewenang dari Dinas Kesehatan”, ungkapnya.
Kemana dan untuk apa uang itu?? Maka dijelaskan “uang tersebut sebagai jasa untuk mencarikan pekerjaan, selain untuk perantara uang tersebut sebagian untuk oknum pegawai Dinkes yang berkepentingan”, dalam satu bulan bisa 3-4 satuan/relawan yang masuk dinkes Tulungagung”. Bersambung… (pai)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Relawan Dinkes Jadi Sapi Perahan ?"
Post a Comment