Suara Media Nasional: Kepala SDN 2 Kajarharjo / SMPN Satu Atap (SMPN 3) Kalibaru

Kepala SDN 2 Kajarharjo / SMPN Satu Atap (SMPN 3) Kalibaru

Posted in |

Tidak Puas dengan Bangunan yang Dikontraktualkan

Banyuwangi, SMN - Anggaran APBD 2011 untuk pembangunan penambahan lokal atau ruang Kelas Baru (RKB). Di SDN 2 Kajarharjo mendapatkan satu lokal RKB untuk SMP Satu Atapnya juga mendapatkan satu lokal RKB, ditambah lagi untuk perpustakaan. Dengan penambahan RKB ini untuk mempermudah dan mempelancar kegiatan belajar-mengajar.

SDN 2 Kajarharjo meskipun letaknya terpencil yaitu di bawah Gunung Raung atau tepatnya di daerah perkebunan. Dari jalannya ataupun lokasinya yang sangat memprihatinkan tapi kesadaran dari masyarakatnya tinggi untuk pendidikan. Hal ini terbukti dengan masyarakat yang mau menyekolahkan anaknya meskipun dari lokasinya tidak memungkinkan. SDN 2 Kajarharjo di dalamnya juga terdapat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu SMPN Satu Atap (SMPN 3) Kalibaru dengan satu kepala sekolah yaitu Drs. Zainal Huda. Sampai saat ini untuk jumlah muridnya lumayan banyak.

Untuk SDN 2 Karangharjo saat ini jumlah muridnya sekitar 275 siswa dan untuk SMP Satu Atap jumlah muridnya sekitar 87 siswa. Hal ini membuktikan bahwa besarnya kesadaran masyarakat akan pendidikan bagi putra-putri mereka meski mereka bertempat tinggal di daerah terpencil. Padahal dari masyarakat sendiri rata-rata mata pencahariannya sehari-hari sebagai buruh perkebunan atau harian lepas.

Pembangunan penambahan RKB yang dikerjakan CV atau kontraktor ini menurut kepala sekolah Drs. Zainal Huda kurang memuaskan, karena dari bahan-bahan bangunan ataupun dari mutu kekuatan bangunan kurang kuat. Apalagi tidak sesuai RAB sehingga untuk kekuatan bangunan tidak bisa dipertanggung jawabkan. Alangkah baiknya pembangunan RKB di swakelolakan, karena bangunan itu bukan dipakai satu atau dua tahun, tapi ruang kelas itu akan digunakan untuk waktu yang lama.

Contoh untuk bangunan yang lama yang dikerjakan oleh CV atau kontraktor baru berapa tahun untuk bangunan SMPnya sudah mau ambruk dan untuk bangunan SDnya ada 3 lokal yang sudah saatnya untuk direhab, karena sudah tidak layak. Tolong Dinas Pendidikan kami perlu memerlukan rehab agar kegiatan belajar-mengajar kami aman, tenang dan bisa fokus dalam belajar agar tercapai harapan pemerintah wajib belajar 9 tahun berjalan lancar. Dan tolong, kalau kami dapat rehab jangan dikontraktualkan lebih baik dikelola sekolah, sehingga dari mutu dan kekuatan bisa memuaskan. Kami memang SD terpencil tapi kami layak yang terbaik karena kami satu lokasi dua lembaga. (hr)