Nganjuk, SMN - Senggowar berasal dari kata nglewar/ nyisih, yang artinya setiap ada serangan selalu dapat tersisih/terkalahkan. Seperti dikisahkan oleh Suratin sesepuh desa yang juga juru kunci pundendesa Senggowar berikut ini.
Bermula dari selesainya perang Diponegoro 1830 M, orang-orang yang masih setia dengan Pangeran Diponegoro melanjutkan perjuangannya dan mencari tempat baru untuk hdupbersama keluarganya,di masa perang yang dipimpin oleh Kasan Mutolibhinga sampai tana Jawa Timur.
Kasan Mutolib adalah orang alim ulama, di tempat baru ini Kasan Mutolib membuka perkampungan baru, Dengan di bantu para pengikut da rekan-rekannya Kasan Mutolibmenebang hutan yang dikenalangker sehingga banyak gangguan-gangguan, baik darihewan liar maupun mahluk halus, tetap berkat kesaktian Kasan Mutolibsemua rintangan dapat dikalahkan.
Tidak hanya sampai disitu gangguan yang di hadapi Kasan Mutolib, setelah menjadi pedesaan orang-orang yang berniat jahat juga menggangu ketentraman warga desa, tetapi semua dapat dikalahkan dan disisihkan(nglewar),makanya desa tersebut disebut desa SENGGOWAR.
Desa Senggowar terbagi menjadi 6 dusun, Krajan, Dawang, Ngelo, Pereng, Karang Tengah, dan Jati rejo.
Suratin
Pada tahun 1834 M Kasan Mutolib diangkat warga desa menjadi pemimpin di desa tersebutkarena kesaktiannya Kasan Mutolib dapat melebarkan kepemimpinannyahingga diangakat menjadi Dmang, dan menjandang gelar Demang Malang Yudo, yang artinyadapat menyelesaikan semua pekerjaan. Hari Jum at Pahing tahun 1850 M Demang Malang Yudo wafat.
Makanya setiap tahun warga desa Senggowar mengadakan ritual nyadran atau brsih desa/sedekah bumi, dengan maksud mengirimkan doa kepada Demang Malang Yudodan sanak saudaranya serta leluhur wara desa Senggowar, juga mensyukuri panen yang telah diberikan oleh Alloh SWT, serta supaya warga desa Senggowar di hindarkan dari semua mara bahaya,dan mendapat perlindungan dari Alloh SWT. Jadi Kasan Mutolib atau Demang Malang Yudo adalah cikal bakal desa Senggowar.
Di tahun ini sedekah bumi  desa Senggowar selain mengadakan selamatan juga mengadakan pertunjukan pagelaran wayang kayu pada siang hari, dan dilanjutkan malam harinya dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dib alai desa Senggowar ungkap kepala desa Senggowar Mudjiono, ditambahkan pula oleh Mudjiono ini sudah menjadi tradisi turun temurun untuk selalu mengingat sejarah desa Senggowar. (Dto)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to " "


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA