Proyek Air Minum di Bangli Dipertanyakan Warga
Posted in |
Bangli, SMN-Proyek air minum Desa Mengani, Kecamatan Kintamani, Bangli, beranggaran
sebesar 350 juta Rupiah, dikeluhkan warga setempat. Diakui mangkrak, tidak
jelas kapan dilanjutkan, serta akan seperti apa bentuk pertanggungjawaban
aparatur desa termasuk Kepala Desa Mengani, itu termasuk terhadap warganya.
Diungkapkan salah
satu warga setempat. Melalui SMS (Sort Masage Service), ia memafarkan bagaimana
kondisi yang dialami proyek air minum yang disebut-sebutnya penggarapan proyek
dimulai pada Agustus 2011 lalu itu. Dan
belum kelar, bahkan kedapatan terbengkalai alias mangkrak.
Tidak hanya
kondisi proyek, warga yang berharap agar namanya tidak dipublikasikan itu, juga
mempertanyakan asal muasal anggaran yang diterima pihak desanya. Itu mengingat
hingga akhir April ini kata dia, tidak satu pun warga diberitahukan asal muasal
anggaran proyek air minum yang telah digarap pihak desanya. Yang diketahui
hanya besaran anggaran, serta peruntukan anggaran yang telah direlisasi pihak
desa pada proyek air bersih yang hingga saat ini terbengkalai itu.
Warga pemilik
nomor ponsel (telpon seluler) atau hand phone bernomor 087862XXXXX, bahkan juga
menyebutkan ada permainan yang dilakukan pihak desa dalam penggunaan bantuan
proyek air minum itu. Permainan, kata warga tadi, sama seperti dilakukan pihak
desa terhadap sejumlah bantuan lain yang dialokasi Pemkab Bangli. Salah satunya
bantuan yang dialokasi pemerintah terhadap LPD PNN Lumbung Pangan, dan turut
dikelola pihak desa.
“Saya pun
pernah mengingatkan pihak desa supaya transparan dalam hal keungan. Namun tidak
digubris. Tolong usut. Jika mereka (dimaksud pihak desa red) mengelak, warga
siap menjadi saksi,” ujar warga itu, dalam SMS-nya.
Terkait
keterangan itu, pihak BPM dan Pemdes (Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa) Kabupaten Bangli melalui Melky, Kasubid Administrasi, menyebutkan
perlu waktu untuk mengetahui jelas proyek dimaksud. Itu menimang terdapat tim
dalam pengalokasian bantuan Pemkab Bangli. Masih terdapat pihak Bagian
Administrasi Pemkab Bangli yang juga terlibat sebagai salah satu pihak pihak dalam
tim verifikasi alokasi bantuan.
“Kami harus
kroscek dulu. Termasuk mempertanyakannya pada tim. Karena, kendatipun ada laporan
pertanggungjawaban desa, itu dilaporkan di akhir tahun anggaran. Sementara
untuk proyek air minum Desa Mengani, hingga saat ini kami belum mengetahuinya,”
ujar Melky.
Melky juga
menyampaikan, bantuan Pemkab Bangli terhadap Desa Mengani pada tahun anggaran
2011, tahun yang disebutkan warga bertepatan dengan penerimaan bantuan
pemerintah oleh pihak Desa Mengani, serta tahun yang disebut-sebut proyek air
minum itu mulai digarap, hanya sebesar 242.496.000 Rupiah. Dimana
penggunaannya, sesuai Peraturan Bupati, hanya sebesar 70 % untuk fisik atau
pembangunan.
Sementara
bantuan lain yang disalurkan Pemkab Bangli terhadap Desa Mengani, dirinci
Melky, Nafkah Perangkat Desa sebesar 104.700.000 Rupiah, Dana Duka sebesar
10.500.000 Rupiah, Bagi Hasil Pajak sebesar 5.055.000 juta Rupiah, serta bagi
hasil Retribusi daerah sebesar 12.970.000 Rupiah. “Peruntukannya tidak untuk
fisik. Melainkan pembangunan desa secara umum, satu diantaranya pemberdayaan
masyarakat desa,” jelasnya lagi.
Terkait perlu waktu
dalam mengetahui sumber bantuan proyek air minum Desa Mengani, juga diungkapkan
I Ketut Pasek Lanang Sadia, Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Umum Setda
Kabupaten Bangli. Mengatakan senada dengan Melky, harus melakukan kroscek
terlebih dahulu sebelum menginformasikan lebih lanjut terkait proyek yang
dikeluhkan warga itu.
Namun ia
menegaskan, bahwa sumber bantuan bukan dari dana ADD Desa. Mengingat jumlah
bantuan yang dialokasikan mencapai 350 juta Rupiah. “Sebesar itu, tidak mungkin
dari bantuan ADD desa. Coba kita kroscek dulu. Jika sudah diketahui, akan kami
beritahu,” ujar Lanang Sadia, begitu. (Wir)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Proyek Air Minum di Bangli Dipertanyakan Warga"
Post a Comment