HJL, Pataka Dikirab Keliling Kota
Posted in |
Lamongan, SMN - Puncak Hari Jadi Lamongan (HJL) Ke-443 berlangsung hari ini, Sabtu (26/5). Kegiatan puncak HJL dimulai dengan prosesi ketika Ketua DPRD Makin Abbas membuka selubung pataka lambang daerah kemudian memasang oncer sesanti di Gedung DPRD setempat. Pataka lambang daerah itu selanjutnya diserahkan kepada Bupati Fadeli untuk kemudian dikirab keliling Kota Lamongan.
Dari depan Gedung DPRD, pataka lambang
daerah dikirab keliling sejumlah jalan di Kota Lamongan. Bupati sendiri bersama
Wabup Amar Saifudin, lengkap dengan forum pimpinan daerah termasuk Makin Abbas,
Kapolres AKBP Marsudianto, Kajari Dyah Retnowati Astuti, Dandim 0812 Lektol Inf
Yudha Fitri dan Ketua Pengadilan Negeri Suhartoto mengenakan kostum ala
pembesar era Tumenggung Surajaya. Berbaju gamis dan memakai surban.
Dalam prosesi kirab tersebut juga
menyertakan pawai budaya dari sejumlah kecamatan dan lembaga pendidikan di
Lamongan. Seperti SMPN I Lamongan yang menampilkan sosok Jaka Tingkir dalam
mobil hiasnya. Sementara SMPN 2 Lamongan menampilkan pengantin bekasri,
pengantin khas Lamongan. Juga ditampilkan sejumlah tari-tarian yang selama ini
sudah identik dengan nama Lamongan seperti Tari Boranan dan Tari Mayang Madu.
Dalam pawai budaya HJL tahun ini, kadet
dari Akademi Angkatan Laut (AAL) TNI AL Surabaya yang tergabung dalam drum band
Gita Jala Taruna juga turut serta menyemarakkan dengan sejumlah aksinya. Mereka
menampilkan berbagai formasi yang diiringai sejumlah lagu seperti lagu Tanjung
Perak.
Kirab kemudian berakhir di pelataran
Pendopo Lokatantra. Dilanjutkan dengan prosesi Pasamuan Agung. Yakni prosesi
penyemayaman lagi pataka lambang daerah yang sebelumnya sudah diselubungi
kembali oleh Fadeli. Di Pendopo Lokatantra, selain dibacakan ayat-ayat suci
Al-Qur’an, juga disuguhkan tarian kreasi baru Lamongan. Yakni Tari Bedoyo
MAngku Bumi
Tarian ini adalah hasil karya seniman
Lamongan. Selanjutnya, tarian baru ini akan disajikan pula dalam Festival
Budaya Jatim pada 29-30 Mei mendatang di Taman Krida Budaya Jatim, di Malang.
Saat di pendopo, dalam sambutannya
Fadeli menyampaikan berbagai prestasi yang diraih Lamongan saat ini tidak bisa
dilepaskan dari para pendahulu yang telah membangun Lamongan. Dia menegaskan
komitmennya agar Lamongan semakin memiliki daya saing. Juga untuk
mensejahterakan masyarakat.
Kemudian dipaparkannya pertumbuhan
ekonomi Lamongan yang berad di angka 7,08 persen. Serta Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) yang naik menjadi 69,95. Di tahun 2011. Sementara tahun 2010 lalu
IPM Lamongan 68,63.
“Tahun ini kami fokus pada pembangunan
infrastruktur dan ekonomi kerakyatan. Yakni dengan pelaksanaan Program Gemerlap
yang menyasar masyarakat pedesaan serta revitalisasi 14 pasar desa. Sementara
untuk mendukung pertanian, tahun akan direvitalisasi 10 waduk serta New
Sembayat Barrage akan segera dibangun, “ ujarnya.
Sembayat Barrage akan segera dibangun, “ ujarnya.
HJL kali ini juga diwarnai dengan panen
prestasi di bidnag pendidikan. Novi Wulandari, siswi SMAN 2 Lamongan ditetapkan
sebagai peraih Nilai Ujian Nasional (NUN) terbaik kedua se-Indonesia untuk
Program IPA. Sementara di tingkat Jawa Timur, nilai rata-rata UN Novi
yang mencapai 58,50 adalah yang terbaik. Sekolahnya tempat belajar, SMAN 2
Lamongan
bahkan ditetapkan sebagai SMA dengan nilai rata-rata terbaik se Indonesia dengan nilai rata-rata 9,19. Selain Novi, siswi SMKN 1 Lamongan Program Akuntansi, Nur Uthfi Khumairo, ditetapkan sebagai peringkat ketiga nasional. Di tingkat Jawa Timur, dengan NUN 38,53,
dia berada di peringkat kedua.
bahkan ditetapkan sebagai SMA dengan nilai rata-rata terbaik se Indonesia dengan nilai rata-rata 9,19. Selain Novi, siswi SMKN 1 Lamongan Program Akuntansi, Nur Uthfi Khumairo, ditetapkan sebagai peringkat ketiga nasional. Di tingkat Jawa Timur, dengan NUN 38,53,
dia berada di peringkat kedua.
Untuk Program Bahasa meraih peringkat
Kedua di Jatim dengan nilai rata-rata 8,16. Kemudian dengan nilai rata-rata
8,60, Program IPA juga menduduki peringkat kedua di Jatim. Untuk Program IPS
meraih peringkat keempat Jatim dengan nilai rata-rata 8,36. Dan untuk semua
program dengan nilai rata-rata berada di peringkat keempat Jatim. Sementara
SMAN 1 Lamongan dengan nilai 9,09 menduduki peringkat ketiga di Jatim. Sedangkan peringkat kedua diduduki SMAN 1 Bojonegoro dengan nilai 9,10.
SMAN 1 Lamongan dengan nilai 9,09 menduduki peringkat ketiga di Jatim. Sedangkan peringkat kedua diduduki SMAN 1 Bojonegoro dengan nilai 9,10.
Penentuan HJL ini sendiri didasarkan
pada pengangkatan Rangga Hadi menjadi pemimpin Lamongan yang pertama dengan
gelar Tumenggung Surajaya. Pemuda asal Desa Cancing (Ngimbang) ini menjadi
adipati pertama Lamongan setelah dilantik oleh Sunan Giri IV dari Mapel
(Gresik). Pelantikan Rangga Hadi pada 10 Dzulhijah atau 26 Mei 1569 masehi yang
bertepatan dengan Hari Idul Adha tersebut sebagai bagian dari strategi untuk
menangkal masuknya Portugis. (fi)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "HJL, Pataka Dikirab Keliling Kota"
Post a Comment