Warga Kediri Harapkan UB Segera Terealisasi

Usai berunding.  Suwarno menunjukkan bukti persetujuan dari
beberapa fraksi yang menyatakan setuju pembangunan UB di Mrican
              Kediri, SMN - Rencana Universitas Brawijaya mendirikan Kampus di Kota Kediri menuai permasalahan. Hal demikian terjadi seiring deadline yang ditetapkan pihak UB (Universitas Brawijaya) di dalam MoU antara Pemerintah Kota Kediri dan Pihak UB sudah mendekati tanggal yang ditentukan (per 1 Desember 2011). Sebelum jatuh tempo waktu tersebut, Pemkot Kediri sudah harus dapat menyelesaikan persyaratan-persyaratan yang diminta.
Masalah yang muncul ditengarai bukan dari warga Mrican dan Sekitarnya, sebagaimana ungkapan Fajar Basuko dari LSM CMP (cagak merah putih), “DPRD Kota Kediri ada indikasi mengulur – ulur waktu hingga tiba pada deadline yang tercantum dalam MoU, agar pendirian kampus UB di Kelurahan Mrican Kota Kediri ini batal, padahal seluruh warga sudah setuju semua dan Walikota ikut menandatanganinya, “ jelasnya.
Berlarut-larutnya masalah UB yang tidak kunjung dibahas oleh Dewan Kota, semakin menyulut emosi warga Mrican yang pada akhirnya berinisiatif untuk bergerak melakukan orasi menyampaikan aspirasinya ke kantor DPRD Kota Kediri yang di pimpin oleh Suwarno yang merupakan mantan Lurah Mrican bersama LSM CMP (19/09).
Masa menuntut segera disetujuinya pendirian kampus UB di daerahnya oleh Ketua Dewan yang diduga menghalang-halangi pendirian Kampus UB, kontan saja nama Wara S Renny menjadi bulan-bulanan para demonstran. Dengan situasi yang semakin memanas yang mengakibatkan arus lalu lintas menjadi macet di depan kantor Dewan, DPRD akhirnya meminta perwakilan warga untuk masuk kedalam guna menyampaikan aspirasinya, massa akhirnya diwakili 6 orang untuk berunding bersama sejumlah anggota Dewan yang dipimpin oleh Solahuddin tanpa dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Kediri.
Suwarno menyampaikan tuntutan, kenapa belum juga dilakukan pembahasan bahkan untuk pelepasan lahan hingga sekarang, sedangkan surat sudah masuk sejak Februari lalu. “DPRD hanya membahas pendirian Kampus UB di Kota Kediri saja, jadi tidak mmbahas letak lokasinya yang di dalam MoU jelas menyebutkan lokasi ada di Kelurahan Mrican dan juga sudah ditandatangani oleh Walikota Kediri, hal itu sangat jelas ada indikasi membatalkan berdirinya UB di Mrican, “ tandas Warno.
Gatot dari fraksi Golkar sekaligus ketua Pansus Untuk urusan UB mengaku sudah mengumpulkan para lurah di Kota Kediri dan semua setuju. Alam MoU trtulis trapat 3 point penting yang seharusnya tidak dapat dipisahkan, antara lain DPRD dan Pemerintah Kota Kediri harus menyetujui, rencana kampus UB di wilayah Kel;urahan Mrican, serta tentang pelepasan aset tanah. Menurut Fajar Basuko ada kegantilan menanggapi pernyataan Wakil Ketua DPRD, Solahudin yang mengatakan, “Kami menunggu pro aktif dari PEmerintah mengenai hal ini, “. Pernyataan tersebut langsung dibantah Fajar mengungkapkan, “mestinya dengan MoU yang ada DPRD bias memanggil Pemerintah untuk duduk bersama melakukan pembahasan, bukan malah melempar bola ke Pemerintah seperti itu, “ tegasnya.
Sementara diluar gedung Dewan, massa terus melakukan orasi akhirnya Para anggota Dewan yang ikut di dalam ruang bersama perwakilan warga berjanji untuk segera dilakukan pembahasan pada awal Oktober ini dan warga Mrican dijanjikan pada 19/10 nanti pembahasan sudah selesai untuk persetujuan pembangunan kampus UB di wilayah Kelurahan Mrican sebagaimana yang diminta dalam tuntutan warga yang sempat meresahkan sekitar Mrican ini. Sekaligus beberapa fraksi diantaranya telah bersedia menandatangi persetujuan yang diminta oleh perwakilan warga. Fraksi – fraksi tersebut diantaranya fraksi Golkar, fraksi Demokrat, fraksi PDID, fraksi PKB dan fraksi – fraksi lainnya.
Menarik untuk ditunggu hasil dari pembahasan pada pertengahan bulan Oktober nanti, apakah Pemerintah dan DPRD Kota Kediri bisa melaksanakan isi dari MoU yang kalangan public telah mengetahui isi MoU tersebut ataukah sandiwara kekisruhan mengenai pembangunan UB ini memulai babak baru lagi.
Sementara Suwarno setelah usai melakukan perundingan didalam mengatakan, “dengan berdirinya kampus UB ini tentu akan secara otomatis mengangkat pertumbuhan okonomi masyarakat di Kota Kediri yang khususnya di kelurahan Mrican ini. Dan warga Mrican tidak mau lagi dipermainkan, kampus UB harus Di Kelurahan Mrican kota Kediri sebagaimana yang tertera dalam surat perjanjian,” pungkasnya. (her)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Warga Kediri Harapkan UB Segera Terealisasi"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA