Kali Pertama, Gubernur Jatim Terima Penghargaan WTN Wiratama


Surabaya, SMN - Gubernur Jawa Timur, Dr Soekarwo atau yang akrab dipanggil dengan sebutan Pakde Karwo pagi tadi menerima penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2011 dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Penghargaan WTN Wiratama yang diraih Provinsi Jatim ini merupakan satu-satunya provinsi  pertama kalinya yang mendapatkan dari Presiden RI karena dinilai mampu menata transportasi publik dengan baik.

Gubernur Jatim Soekarwo, dalam sambutannya pada acara Penyerahan Penghargaan WTN Tahun 2011 dan Bus Bantuan Kementrian Perhubungan Tahun Anggaran 2011, di Gedung Kemenhub RI Jl Merdeka Barat Jakarta, Selasa (29/5) mengatakan, pembangunan sangat ditentukan transportasi menginggat fungsinya untuk mobilitas orang, barang dan jasa. Sebab itu, keputusan Presiden RI melalui Menteri Perhubungan EE Mangindaan untuk memberikan dorongan pemerintah provinsi memberikan peningkatan transportasi yang baik, begitu juga ditingkat kabupaten/kota.  
Menurut Pakde, penghargaan dari presiden RI yang pertama kalinya kepada provinsi ini dinilai sangat memacu semangat dalam meningkatkan transportasi. Karena itu, satu yang dilakukan oleh pemerintah  provinsi terhadap kabupaten/kota di jatim memberikan bantuan marka jalan dan trafik light. "Pada prinsipnya semua mengenai prasarana yang mengatur ketertiban lalulintas itu harus dilakukan," ujarnya.
Tidak itu saja, katanya, Pemprov juga sudah melakukan pembinaan SDM terhadap sopir bus ataupun sopir truk di Jatim  agar dapat berlalulintas di jalan dengan baik. Maka dari itu, Dishub dan LLAJ Jatim telah melakukan sejumlah pendidikan dan pelatihan guna di dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)nya.
Selanjutnya, kata Pakde, yang juga harus dilakukan adalah pembuat kebijakan  terhadap transportasi perkotaan  menginggat laju pertumbuhan pendudukan juga cukup tinggi dikarenakan adanya urbanisasi. Begitu pula, pada permasalahan adanya Pedagang Kaki Lima (PKL) dimungkinkan dapat menjadi salah satu penghambat sistem transportasi maka yang harus dilakukan mencarikan solusi atau pemecahannya. Dalam hal ini, pemprov Jatim adalah mencarikan sebuah alternative bagi PKL sebelum melakukan pengusuran. Seperti apapun, PKL itu adalah masyarakat. Jangan hanya digusur  dan mereka harus dicarikan alternative yang kemudian bisa menjadi bagian kehidupan," paparnya.
Pada tahun ini yang diusulkan 18 kabupaten/kota agar meraih penghargaan WTN. Untuk tahun depan, Pakde berharap pada tahun depan akan mendorong jumlah kabupaten/kota di Jatim lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya menginmggat Pemprov jatim merupakan provinsi yang pertama mendapatkan WTN Wiratama dari Presiden RI.
“Sebetulnya kita dorong semakin banyak karena menyangkut keselamatan bertransportasi diperkotaan. Jadi, rambu itu sangat penting sekali, sebab merupakan sarana prasarana seperti marka jalan, rambu dan trafig light itu  dinilai sangat penting sekali.  Karena itu merupakan alat rekayasa kepatuhan sehingga kita support,” paparnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dalam memberikan dukungan sarana prasarana transportasi saat ini, pemprov Jatim sudah memberikan kepada 14 kabupaten/kota. Akan tetapi sebetulnya semuanya, penghargaan ini hanya  untukmemberikan rewording saja terhadap kabupaten/kota yang telah membangun sistem transportasi perkotaan yang baik.
"Sarana prasarana merupakan alat kepatuhan  (peralatan kelengkapan jalan) saja. Sementara bagi daerah yang belum mendapatkan penghargaan ini, pemprov jatim akan melakukan koordinasi dengan kab/kota guna memberikan dorongan dan semangat agar segera melakukan langkah-langkah perbaikan sistem transportasi di daerahnya. “Jadi fungsi koordinasi dan suportingnya harus dilakukan Dishub dan LLAJ Jatim sehingga  kab/kota mampu memperbaiki sistem transportasinya," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Jatim Wahid Wahyudi mengatakan, keberhasilan Pemprov memicu dan memacu kinerja penataan lalu lintas dan layanan angkutan perkotaan di Jatim terlihat dari semakin banyaknya kabupaten/kota yang berani mendaftarkan diri ikut WTN. Dengan ikut WTN, berarti fasilitas lalu lintas dan angkutan perkotaannya sudah memenuhi standar teknis. Demikian juga dengan fasilitas kelengkapan jalan, pasti sudah memenuhi syarat minimal. ”Selain itu, ketertiban, kelancaran, dan keamanan lalu lintas serta angkutan perkotaan relatif lebih baik. Misalnya, penataan parkir dan terminal, semua ada protapnya,” ujarnya.
Menurut Wahid, untuk mendapatkan WTN Wiratama, syaratnya minimal ada 45 persen perkotaan yang ada di kabupaten/kota ikut dalam penilaian WTN. Dari peserta yang ikut untuk empat kategori, yakni kota metropolitan, kota besar, kota sedang, dan kota kecil tersebut, minimal 50 persennya menjadi pemenang. Ternyata dari Jatim terdapat 18 dari 38 kabupaten/kota yang ikut atau 47 persen. Dari jumlah itu, sebanyak 78 persen atau 14 daerah dinyatakan sebagai pemenang. Misalnya, Surabaya yang menerima WTN katagori lalu lintas untuk kota metropolitan, sedangkan Tuban untuk katagori kota kecil. (adv/syam)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Kali Pertama, Gubernur Jatim Terima Penghargaan WTN Wiratama"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA