Reses Dewan di Balong Pacul Serius vs Serius

Nganjuk, SMN - “jangan jadikan kami tumbal masyarakat Nganjuk”, ketua Forum kerukunan pemilik lahan terkena pembebasan jalan tol, Wito. “Dewan bekerja atau bergerak bukan karena hanya masalah berhasil atau tidaknya perkara tol tapi dari keseluruhan pembangunan di Kabupaten Nganjuk”, Demikian ditegaskan Rudy Setioko S Hut dari komisi B.
Acara reses dewan dapil 1 didesa Balong Pacul Kecamatan Nganjuk tanggal 16 Oktober 2011 berlangsung hangat karena baik warga Balong Pacul maupun desa Kedung Dowo hadir dengan penuh antusias karena mereka menaruh harapan besar agar wakil mereka di DPRD KabupatenNganjuk ini ikut memperjuangkan nilai ganti rugi pembebasan tanah mereka yang terkena jalan tol ini dengan harga yang sesuai,bukan senilai harga yang ditawarkan sekarang yang di nilai sangat merugikan.
Sementara dewan dapil 1 yang hadir adalah Basuki SH (wakil ketua), Heru Rudy Setioko S Hut (komisi B),Maryanto (komisi A),dan Agus Supriyanto (komisi A). Reses kali ini di buka oleh Basuki SH yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa dewan dan masyarakat mempunyai tujuan yang sama.Dalam reses tahap 3 tahun 2011 ini harapannya semua berbicara secara real. Reses ini adalah mengatur uang rakyat dianggarkan melalui wakil rakyat untuk kepentingan rakyat.
Karena ini sudah saatnya pembahasan anggaran di setiap dapil berjuang untuk mewujudkan dan mengupayakan aspirasi masyarakatnya sebagai bentuk “Nyaur Utang” kepada masyarakat karena telah memilih dan mempercayakan menjadi wakil rakyat,
Menanggapi masalah pembebasan jalan tol wakil rakyat dari dapil 1 tersebut menyatakan mendukung keberanian warga yang memperjuangkan haknya agar tidak dirugikan, kalau perlu akan dilakukan hearing lagi yang akan dipimpinnya langsung.
Hal senada juga disampaikan oleh Maryanto dari komisi A bahwa dengan adanya masukkan dari masyarakat maka komisi A akan melakukan hearing lagi dengan P2T. ”Dalam musyawarah akan kita samakan persepsi untuk menyelesaikan masalah jalan tol ini”, tandasnya.
Sementara ketika Rudy Setioko S Hut dari komisi B berkesempatan bicara menyampaikan bahwa reses ini adalah persiapan pembahasan anggaran tahun 2012 ada pengurangan dalam belanja langsung secara signifikan karena ada E-KTP dan persiapan PILKADA ± akhir Desember 2012 ± Rp 27 m.
Walaupun demikian permasalahan jalan tol juga masalah penting yang menyangkut masyarakat ini akan di agendakan lagi hearing dengan P2T dimana dalam hearing nanti akan terbuak platon dari pemerintah yang akan di umumkan ke masyarakat. Kalau ini tidak segera selesai yang repot adalah Kabupaten Nganjuk. Bantuan dari pusat yang akan masuk ke Nganjuk akan dipersulit.
Dalam Tanya jawab mengenai jalan tol ini ternyata terungkap banyak hal yang membuat warga resah.
·         Rumah warga yang tidak sama dalam satu lokasi.
·         Mekanisme pembebasan yang seharusnya rumah dan pohon dulu dibereskan baru lahannya dibebaskan
·         Mengenai asset desa yang terkena pembebasan,uangnya masuk ke rekening siapa, dusun? kades? bendahara desa?
Mengenai permasalahan harga rumah dan mekanisme pembebasan lahan tol,para wakil rakyat sependapat dengan masyarakat yang diatas tanah harus di selesaikan dulu sementara untuk asset desa dijawab oleh Camat Nganjuk bahwa sudah 2x ke Surabaya namun belum ada jawaban tetapi di desa ada lembaga desa jadi uang tersebut masuk rekening bendahara desa dan setelah melalui musyawarah dengan lembaga desa harus dikembalikan dalam bentuk tanah senilai dengan dana yang masuk. Harapannya bisa dapat tanah lebih baik dan lebih luas. Walaupun reses dewan kali ini banyak di dominasi oleh permasalahan pembebasan jalan tol namun juga tak kurang banyak aspirasi rakyat dalam masalah pembangunan di dua desa yang masuk Kecamatan perkotaan namun nuansanya pedesaan ini.
Dari Balong Pacul ada usulan dana pemeliharaan jalan .Pembangunan jalan Karang Asem-Balong Pacul yang sudah mendapat konsultan tersebut segera terealisasi. Usulan jembatan penghubung Karang Asem-Tinampuh-Balong Pacul dan Kedung Dowo juga dirasa sangat diperlukan.
Sementara dari Kedung Dowo menyampaikan rawannya kondisi rumah warga Bronjong jembatan baru sudah rusak, jembatan kedung galling mohon segera di respon karena sudah pernah ada yang jatah (glundhung) disana.
Juga jalan aspal dari balai desa ke selatan segera bias direalisasikan karena itu akses ekonomi atau pertanian. Acara reses dewan ini boleh dikatakan terlaksana dengan baik karena masyarakat tampak cukup puas dengan respon dari wakil mereka di DPRD dan dewan sendiri tampaknya cukup banyak PR yang harus dikerjakan dari reses kali ini. Hanya ada pernyataan bahwa ada program pemerintah yang diberikan ke desa oleh seorang anggota dewan.
Lho apakah anggota dewan punya program pemerintah? (JK/RMB)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Reses Dewan di Balong Pacul Serius vs Serius"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA