Kasek Arogan, Wali Murid Geram, Dinas Terkait Saling Lempar dalam Permalasahan di SDN 7 Lawang

           Malang, SMN - Suasana kegiatan belajar mengajar di lingkungan SDN Lawang 7 dalam minggu-minggu terakhir ini terusik oleh para wali murid yang mengadu terkait kepala sekolah yang diduga bersikap arogan. Munculnya permasalahan ini di akibatkan prestasi di sekolah tersebut semakin menurun, dimana awalnya di sekolah yang menjadi sekolah unggulan dan masuk dalam 5 besar di tiap tahunnya bahkan 2 besar tingkat Kecamatan Lawang ini, setelah di pimpin oleh kepala sekolah yang baru. Prestasi yang diraih mengalami penurunan yang sangat mengecewakan. Dan sekarang ini SDN Lawang 7 hanya menduduki peringkat 22 se-Kecamatan Lawang.

Menurut nara sumber yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa selama kepemimpinan Dra. Sundari Endang Rahmawati sebagai kepala SDN Lawang 7 yang baru itu memang benar adanya dari segi prestasi sangatlah jelek. Disamping itu dalam kepengurusan sekolah pihak komite tidak pernah diajak kordinasi. Padahal seharusnya dalam rangka memajukan suatu sekolah perlu adanya kordinasi baik dari pihak sekolahan, komite, warga serta para wali murid. Tanpa ada kordinasi yang baik dari semua pihak, mustahil sekolah akan memperoleh yang terbaik.
Puncaknya pada Senin (18/07) yang lalu, seluruh wali murid sepakat tidak setuju kalau di SDN Lawang 7 di pimpin oleh Endang Rahmawati. Pasalnya selama kepemimpinannya prestasi yang dicapai menurun, proses belajar mengajar khususnya kelas enam sampai saat ini kosong dan dalam kekosongan tersebut di isi oleh Endang Rahmawati. Dalam proses pengajaran yang di sampaikan ke siswa sangat temperamental. Sehingga siswa tidak nyaman dalam proses belajar mengajar. Seharusnya dalam proses balajar mengajar seorang guru harus melakukan penyampaian yang baik tanpa harus marah-marah tanpa sebab.
Menyikapi permasalahan tersebut pihak komite merespon tentang keluhan dari para wali murid dengan mengajukan surat pengaduan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Perihal: Pergantian Kepala SDN Lawang 7 dan menindak lanjuti hasil pertemuan komite dan seluruh pengurus paguyuban kelas pada hari Rabu tanggal 25 Mei 2011 yang lalu. Dengan 5 tuntutan yakni: 1) Kekurangan guru pengajar,  2) Wali murid merasakan tingkat pendidikan yang menurun, 3) Ditiap bulan ada penarikan komputer yang kurang transparan, 4) Etika proses pembelajaran kurang baik sehingga siswa mengalami trauma/psikis, 5) Kurangnya koordinasi antara pihak sekolah dengan wali murid.
Untuk itu para wali murid beharap agar  kepala sekolah bisa diganti, demi tercapainya pendidikan yang lebih baik di SDN Lawang 7 kedepannya. Namun semua harapan itu tinggallah harapan saja, karena pihak Dinas Pendidikan sampai saat ini tidak merespon tentang surat tersebut. Ketika di konfirmasi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Suwandi menyarankan agar  ke bidang yang lebih mengetahui duduk permasalannya dalam hal ini Kabid. TK/SD. Sementara itu menurut Kepala Bidang TK/SD Bambang mengatakan, bahwasanya permasalan ini yang lebih mengetahui pihak UPTD dan mengenai surat yang di ajukan ke Diknas  Kab. Malang, pihaknya belum menerima dan  tidak mengetahui. Bambang menyarankan untuk  ke UPTD karena yang lebih tahu tentang permasalahan di SDN Lawang 7.
Namun ketika di temui Kepala UPTD Lawang Budi Susetyo malah tidak mengetahui permasalahan yang terjadi karena tidak ada laporan. ”Jika ada, kita pasti akan tindak lanjuti secara serius mas, akan tetapi di lihat sejauh mana permasalahan tersebut. Apabila memang ada indikasi pelanggaran dan bukti yang real akan ditindak tegas sesuai dengan aturan yang berlaku dan bukan semata-mata tuntutan dari komite.” ucap Budi. Terkait permasalahan yang menimpanya, Endang Rahmawati ketika di konfirmasi malah enggan berkomentar, karena permasalahan ini sudah di tangani oleh Dinas. Bersambung... (jun)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Kasek Arogan, Wali Murid Geram, Dinas Terkait Saling Lempar dalam Permalasahan di SDN 7 Lawang"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA