Opini Masyarakat Lemah Menyikapi Kinerja DPR

Anggota DPR yang tidur saat rapat berlangsung
 Bogor, SMN
            Partisipasi rakyat berekonomi lemah sebenarnya tidaklah sedikit untuk menyumbang suara untuk memilih anggota DPR dengan harapan yang menggebu gebu sebagai rakyat kecil seperti saya “ujar Holid” yang sehari harinya berprofesi sebagai tukang pangkas rambut. Agar wakil rakyat bisa memikirkan dan membantu mencari jalan keluar atas kesulitan yang membelit rakyat kecil. Namun kenyataannya tidaklah sesuai dengan yang kami harapkan, yang ada malah wakil rakyat mengabaikan tugasnya, mereka lebih mementingkan kehidupan pribadinya.
Seorang penjual kopi di stasiun bogor yang ditemui oleh SMN (ibu Umi) juga menyikapi hal yang sama. Kami warga negara yang biasa yang juga memiliki hak pilih pada pemilu tahun 2009 merasa sudah memilih orang yang dikenalnya untuk menjadi anggota DPR  pada pemilu 2009-2014 dengan harapan mereka wakil rakyat bisa memperjuangkan nasib rakyat lemah seperti yang diumbarkan ketika masih kampanye di media. Belum hilang dari ingatan saya, obral janji wakil rakyat semasih masa kampanye, mereka akan melihat ke bawah pada kehidupan rakyat kecil, akan menyerap aspirasi rakyat dan akan mendorong perubahan kehidupan yang lebih baik. Namun kenyataannya setelah meraka terpilih jadi wakil rakyat, “ Ibu Umi mengatakan” mereka pada umumnya sudah lupa pada janji-janji yang muluk-muluk itu, saya kecewa berat, “ujarnya” setelah mereka duduk di kursi dewan sepertinya mereka hanya lebih memikirkan kehidupannya sendiri, padahal mereka sudah dapat gaji besar ditambah berbagai fasilitas rumah, mobil, dan tunjangan ini itu lah “katanya”, yang lebih mengherankan lagi para pimpinan DPR ngotot mau membangun gedung baru yang serba mewah yang anggarannya menelan biaya 1,3 triliun, padahal tidak sedikit masyarakat yang mengecam mereka, mana lagi para anggota DPR sering pergi-pergi katanya yang studi banding keluar negeri padahal lebih banyak pelesirannya, masih lagi berkeinginan mau membangun rumah aspirasi di daerah-daerah semakin membuat rakyat kehilangan harapan apalagi disaat bersamaan banyak anggota DPR yang terlibat korupsi sampai ada yang di penjara, ada juga anggota DPR yang suka iseng-iseng nonton film syur, bagaimana mereka mau memperjuangkan nasib rakyat kalau tingkah laku moral mereka sudah seperti itu “ujarnya”.
Abas (42), yang sehari-harinya sebagai sopir angkot 12 jurusan pasar anyar - taman cimanggu juga merasa kecewa dengan perilaku anggota DPR yang semakin sibuk dengan urusan pribadinya sendiri. Rakyat yang diwakili berharap besar pada mereka (DPR) kesulitan ekonomi rakyat makin parah akibat sempitnya lapangan pekerjaan, mahalnya harga kebutuhan pokok dan semakin tingginya biaya hidup, akhirnya rakyat hanya bisa pasrah tak berdaya dengan kesulitan masing-masing. Anggota DPR sepertinya sudah tidak memikirkan nasib rakyat kecil lagi. Saya sudah lelah “katanya” Abas, banyak berharap untuk bisa merubah keadaan dari anggota DPR tapi mereka wakil rakyat sudah tutup mata dan menjauh dari rakyat. Tidak seperti waktu masih kampanye janji-janji yang muluk-muluk tapi tidak ada buktinya, saya sudah menghimbau pada saudara dan teman-teman saya, agar untuk pemilu mendatang jangan memilih calon anggota DPR yang cuma bisa obral janji ini sebagai bentuk perlawanan rakyat kecil.
Pak Niman penjual kacamata kaki lima di trotoar taman topi mengaku tersenyum menyaksikan tingkah laku anggota DPR, wakil rakyat koq malah mengkhianati amanat yang diberikan rakyat. Saya hanya bisa berdoa “ujarnya” semoga wakil rakyat mau insaf dan bertobat bagi yang masih mengingkari janji pada rakyat biarlah Tuhan yang membalasnya. Saya yakin tidak selamanya orang-orang itu ada diatas, suatu saat mereka akan terkena sangsi hukum alam, Tuhan Maha Adil.
Dewi (30) karyawan swasta perusahaan asing di sudirman jakarta mengaku sudah kesal melihat kelakuan sebagian anggota DPR yang sukanya hura-hura, kerjanya hanya banyak debat kusir katanya mau mewakili rakyat menyelesaikan masalah tapi mereka malah banyak bikin masalah  buktinya banyak anggota DPR yang terlibat kasus korupsi, saya sebagai warga negara yang rajin membayar pajak merasa kecewa kalau uang rakyat hanya habis di korupsi “ujarnya”. (A fais)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Opini Masyarakat Lemah Menyikapi Kinerja DPR"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA