Perangkat Desa Jambesari Diduga Sembunyikan Pemerkosa

Jember, SMN
Sudah jatuh tertimpa tangga, mungkin ibarat itulah yang sedang menimpa keluarga Bapak Mislan, warga Dusun Krajan Desa Jambesari Kecamatan Sumberbaru. Pasalnya, diketahui bahwa salah satu anak perempuannya yang menderita keterbelakangan mental, sebut saja namanya Bunga(bukan nama sebenarnya) sudah menjadi korban pemerkosaan. Dimana emerkosa sendiri tidak lain merupakan tetangga korban yang bernama Kus.
Kecurigaan orang tua korban kalau anaknya sudah menjadi korban pemerkosaan berawal dari uang yang didapat korban yang menurutnya jumlahnya terlalu besar untuk anak seperti dia. Akhirnya, setelah didesak oleh kedua orang tuanya maka korban menceritakan kalau dia diberi uang oleh Kus.
“Dia bilang uang itu didapat dari Kus mas, setelah dia diperlakukan kayak gitu(diperkosa) dan dia sempat diancam untuk tidak ngomong ke siapapun,” tutur ibu korban (Siti Mukhlis).
Kejadian itu berawal ketika korban mencari pakis(sejenis sayuran) disekitar ladang yang jaraknya kurang lebih 50 meter dari rumah korban. Pada saat itu, bunga bertemu Kus dan sejurus kemudian bunga dipaksa melayani nafsu bejatnya dengan tangan bunga diikat oleh seutas tali. Berhubung kondisi bunga  yang mengalami keterbelakangan mental, akhirnya dia hanya diam saja saat Kus melaksanakan nafsu bejatnya tanpa ada perlawanan sedikitpun. Pemerkosaan itu ternyata tidak hanya sekali, tetapi sudah dilakukan dua kali ditempat yang hampir berdekatan.
‘Kog tega dia melakukan hal itu ke anak saya mas, padahal dia tau kondisi anak saya seperti apa.” keluh Ibu korban.
Setelah korban menceritakan semua kejadian itu kepada keluarganya, akhirnya setelah solat jum’at (10/12/10) pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut kepada perangkat desa yaitu Bayan(pembantu Kepala Dusun), Surati. Mendapatkan laporan tersebut, maka Bayan menyuruh diadakan pertemuan antara pihak korban dengan Kus dirumah Pak RT pada malam harinya.
Dalam pertemuan tersebut korban menuturkan bahwa dirinya sudah diperkosa dua kali dan selalu diberi uang. Pada saat melakukan pemerkosaan yang pertama korban diberi uang sebesar lima ribu rupiah dan yang kedua dikasih uang sebesar dua puluh ribu rupiah. Kemudian Bayan menyuruh kedua belah pihak untuk melakukan pertemuan lagi besok paginya dibalai desa tanpa menahan Kus yang sudah jelas-jelas bersalah.
Kerena hal ini tidak ditangani dengan secepatnya akhirnya korban berhasil kabur pada malam minggu atau selang satu malam setelah diadakan pertemuan.
Saat dikonfirmasi, Kepala desa Jambesari membenarkan tentang adanya kejadian pemerkosaan yang dialami salah satu warganya. Namun, hal itu belum dilaporkan ke pihak yang berwajib dengan alasan bahwa kejadian seperti ini biasanya ditangani sendiri oleh pihak desa. Tiga minggu sejak kejadian ini terbongkar pada saat diadakan pertemuan di rumah RT, tetapi Pihak desa masih belum melaporkan kejadian ini ke pihak yang berwajib.
“Sebenarnya saya menyuruh Kasun lapor polisi sejak dulu mas, tapi mungkin kasunnya lupa untuk lapor polisi,”ujar Bapak Hom selaku Kades Jambesari. (yudi/tim)
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

0 Response to "Perangkat Desa Jambesari Diduga Sembunyikan Pemerkosa"


KLINIK KANG JANA

KLINIK KANG JANA