Suara Media Nasional

SEKADAU, SMN - Menghadapi Pemilihan Umum tahun 2014 kelak perlu betul-betul di perhatikan persoalan data pemilih tetap. Jangan sampai ada yang memanfaatkan peluang menggelembungkan suara. Hal ini bisa dan memungkinkan untuk terjadi mengingat partai yang sedikit dan persaingan antar kandidat caleg baik itu sesama partai maupun antar partai. Hal ini di kemukakan oleh Ketua Eksekutif LSM KOBI M. Sandi kepada para wartawan Biro Kabupaten Sekadau.

Ia mengingatkan KPUD Kabupaten Sekadau untuk mewaspadai daerah-daerah yang rawan seperti pada perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawit. “Kemungkinan ini akan terjadi bila pengawasan terhadap tahapan pemilu di kerjakan asal-asalan. Apalagi bila petugas pendataan di lapangan tidak jeli terhadap warga yang bermukim di wilayah kerjanya. Warga bisa saja mengaku belum di data di karenakan umpama baru menikah, baru punya KTP, baru berusia 17 tahun, baru pindah rumah, baru pindah kerja dan alasan lainnya,”katanya mengingatkan.

Menurutnya bukan tidak mungkin dukungan dari warga terhadap caleg jagoannya akan melakukan apa saja supaya bisa terpilih. Bagi caleg itu sendiri pun bisa juga akan jadi dalang untuk dapat meraup perolehan suara demi cita-citanya agar dapat duduk di kursi DPRD.

Untuk itu kiranya ia berharap KPUD segera mengkroscek data para buruh perusahaan yang ada. “Setiap perusahaan kan ada data para pekerja baik itu karyawan tetap maupun buruh kontrak. Selanjutnya, data ini di kroscek lagi di kecamatan. Siapa yang telah memiliki KTP baru dan siapa yang masih menggunakan KTP yang lama, “ucapnya dengan cermat.

Persoalan ini juga katanya dikarenakan e-KTP yang masih belum genah. “Untuk KTP yang lama saja biasanya tidak ada kecocokan dengan kartu pemilih. Seperti pada tahun-tahun lalu dan disini kelemahan KPUD yang tidak cepat tanggap mengkroscek data pada kartu pemilih dengan KTP. Kalau ada petugas yang lalai harusnya KPUD yang musti bergerak. Jangan hanya taunya asal terima laporan dari bawahan tidak di uji kebenaran data yang ada. Jadi KPUD juga musti mewaspadai pemanfaat kelemahan data yang selalu saja terjadi setiap masa pemilu,” pungkasnya. (MSi)