Suara Media Nasional

             Para petani diwilayah Kota Batu dibalut resah oleh munculnya hama wereng coklat yang saat ini merebah dihampir seluruh lahan pertanian, khususnya tanaman padi.

             Menurut salah seorang petani yang tergabung dalam kelompok Tani (Gapoktan) Torona Rejo mengatakan untuk diwilayah Desa Torong Rejo hama wereng coklat ini sangat merugikan khususnya pada petani padi yang ditiap tahunnya hanya sekali 1 kali tanam, jika hanya sekali tanam saja sudah diganggu oleh hama wereng coklat maka sangat besar kemungkinan para petani pada di desa tidak dapat panen,
karena hama wereng ini mulai menyerang pada usia padi menginjak 1 bulan setelah tanam dan pada usia padi sudah mulai berisi, gejala yang ditimbulkan warna daun padi menguning dan layu dan berakibat tanaman padi mati, untuk itu pihaknya berharap agar penyebaran hama ini dapat diberantas dan petani bias menanam kembali padi dengan baik serta hasil panen yang melimpah.

             Sementara itu menanggapi apa yang dikeluhkan para petani Dinas Pertanian Kota batu langsung merespon dan melakukan monitoring. Dari hasil tersebut ditemukan + 400 ha lahan pertanian di Kota Batu terindikasi terserang hama wereng coklat. Menurut PUPT Dinas Pertanian Kota Batu Nurhadi pihaknya sudah melakukan pengendalian secara swadaya di masing-masing lokasi yang terindikasi hama wereng coklat tersebut dengan para petani.

             Untuk sementara langkah yang dilakukan guna mengantisipasi Dinas Pertanian Kota Batu masih mengajukan bantuan pestisida dari pemerintah propinsi, hal ini dilakukan karena belum tersedianya pestisida di Kota Batu yaitu jenis aplout 10 WP.

             Disamping menunggu pengajuan tersebut Dinas Pertanian pada Kamis (24/2) akan melakukan penyemprotan massal di Desa Beji dilanjutkan ke wilayah lain yang juga terindikasi oleh penyebaran gama wereng coklat. Dinas akan memfasilitasi untuk program ini ungkap Nurhadi.